DZAT

Berawal dari statement bodoh beberapa domba yang menyatakan bahwa DZAT dan ZAT adalah dua kata yang sama, maka saya akan coba memberikan penjelasan secara linguistik tentang kata DZAT dan ZAT. Kami Tidak perlu bereferensikan dari kaum Islam seendiri,cukuplah kami bereferensikan dari PARA AHLI MEREKA SENDIRI.Menurut seorang pakar Leksikografi/Linguistik Arab yang bernama Louis Ma’luf, seorang Arab Kristen Katolik asal Beirut, Lebanon dalam karyanya yang berjudul al-Munjid fil Lughah wal ‘Alam page 16 (terbitan Lebanon: Dar al-Masyriq, 1986) beliau mengatakan bahwa al-Ilah: al-ma’bud muthlaqan (al-Ilah itu adalah Pribadi Yang Disembah secara Mutlak/Benar [the Only True God]), sedangkan ALLAH: ismu al-Dzat al-Wajib al-Wujud (ALLAH itu adalah suatu nama DZAT Yang Maha ADA yang menyebabkan segala sesuatu menjadi ADA (the name of the DZAT as Causa Prima).
Sementara itu, Hans Wehr, seorang ahli Linguistik Arab asal Jerman yang beragama Kristen Protestan dalam karyanya yang berjudul A Dictionary of Modern Written Arabic, page 314-315 (terbitan Munster, 1960) mengatakan bahwa istilah DZAT dalam bahasa Arab artinya Essence, Self, Jadi, berdasarkan penjelasan dari dua pakar bahasa Arab yang berlatar bangsa Arab dan bangsa Barat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ALLAH adalah sebuah NAMA dari al-Ilah.
Jelaslah sudah bahwa DZAT adalah Essence/ Self, yakni Pribadi Yang Menyebabkan segala sesuatu menjadi ada. Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Arab menjadi DZAT al-wajib al-wujud.Dengan demikian istilah Dzat ==> bhs Arab = Self/ Essence yang artinya TIDAK SAMA dengan ZAT ==> bhs Indonesia = Matter/ MATERI yang berarti sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruangan ==> ini pasti TERBATAS,
Sedangkan DZAT dalam bahasa Arab tidak bermakna MATERI/ MATTER. Jadi makna DZAT (bhs Arab) bukanlah sejajar maknanya dengan ZAT (bhs Indonesia), meskipun istilah ZAT diadopsi dari kata DZAT. Namun, maknanya 180% berbeda scr diametral. Dan, kami tidak pernah mengatakan bahwa makna DZAT sama dengan ZAT.ZAT dalam bahasa Indonesia selalu terkait dengan ciptaan/matter berdasarkan ilmu fisika yang mengenal 3 pembagian matter/zat: cair, padat, gas. Dan, fisika juga membuktikan bahwa matter/zat bisa berubah tapi TAK DAPAT DIMUSNAHKAN atau DIHANCURKAN.
Sedangkan DZAT dalam bahasa Arab bukanlah MATTER, tetapi the Ultimate Being, Sang Penyebab dari Matter. Maka, Dzat (bhs Arab) tidak bisa dibatasi/diukur massanya sebab istilah massa dalam ilmu fisika terkait dengan keterbatasan ruang dan waktu, sedangkan Zat (bhs Indonesia) bisa diukur massanya dan tidak bisa ber-ADA di dua tempat dlm waktu yang bersamaan. Sekali lagi, DZAT amat berbeda maknanya dengan ZAT.Sedangkan dalam bible tertulis jelas bahwa tuhan kristen adalah ZAT
IBRANI 1:3 Indonesian – (TL)Maka Ialah menjadi cahaya kemuliaan Allah dan ZAT Allah yang kelihatan, serta Ia menanggung segala sesuatu dengan firman kuasa-Nya; dan setelah Ia membuat persucian segala dosa, maka duduklah Ia di sebelah kanan Yang Mahabesar di dalam ketinggian;

sumber = https://www.facebook.com/groups/461147960635195/doc/462904793792845/