YANG BENAR ALLAH, YHWH, ATAU YESUS?


Umat kristen sendiri tidak sadar kalau sebenarnya kata YHWH baru di kenal setelah tahun 200-an. Dalam Septuaginta sebelum tahun 200-an, nama YHWH tidak diterjemahkan melainkan muncul dalam huruf Paleo-Hebrew. Baru setelahnya YHWH diterjemahkan sebagai Kurios.

Kurious, atau Tuhan El (dengan padanannya Elohim dan Eloah), nama Tuhan yang pertama digunakan dalam Alkitab Kejadian, sebenarnya berasal dari sesembahan ‘il’ Semitik Mesopotamia yang kemudian berkembang dalam dialek-dialek suku-suku keturunan yang kemudian terpencar dari sumber itu. Kita perlu menyadari bahwa para leluhur yang diceritakan dalam kitab Kejadian sebelum migrasi Terah, tinggal di Mesopotamia sekitar sungai Efrat dan Tigris (lihat daftar suku-suku dalam Alkitab Kejadian 10-12). Kemudian Terah dan keluarganya termasuk anaknya Abram (kemudian menjadi Abraham) meninggalkan Mesopotamia dan bermigrasi ke Kanaan (Kejadian 11:31).

Sebagai nama sesembahan, istilah ‘il’ Semitik lebih banyak digunakan sebagai ‘sebutan/panggilan/gelar’ pada awal bahasa rumpun Semitik. Kenyataan ini ditunjukkan dengan jelas di Semitik Timur, Akkadian Kuno (ilu) dan dialek-dialek di bawahnya sebelum masa Sargon (pra 2360sM) dan berlanjut sampai masa Babilonia Akhir. Penggunaan sebagai sebutan juga terlihat di Semitik Barat Laut, di Amorit (ilu, ilum, ila), Ugarit, Ibrani (el), dan Funisia. Di Semitik Selatan sebutan ‘il’ umum dipakai dalam dialek-dialek Arab Selatan, tetapi di Arab Utara, il disebut ‘ilah.’

Ternyata di kalangan Semitik ‘ilu’ dan ‘el’ juga digunakan sebagai nama diri. Penemuan teks Ugarit pada tahun 1929, menunjukkan bahwa ternyata dalam pentheon Kanaan, ‘il’ adalah nama diri kepala pantheon dan penggunaan sebagai sebutan jarang digunakan. Di Semitik Timur juga dijumpai penggunaan ‘il’ sebagai nama diri sesembahan, juga di Akkadian Kuno. Nama diri ini juga disebut sebagai ‘ilu’ dan ‘ilum’. Seringnya penggunaan ‘il’ sebagai nama diri dalam tulisan ketuhanan di Akkadian menunjukkan bahwa sesembahan ‘il’ (kemudian ‘el’ semitik) adalah tuhan kepala di dunia Semitik Mesopotamia pada masa pra-Sargon.

Penemuan penggalian di Amorit menunjukkan bahwa pada abad-18sM, tuhan ‘il’ memiliki peran besar, dan acapkali dipanggil sebagai ‘ila’ atau ‘ilah.’ Di Arab Selatan, juga banyak dijumpai ‘il’ sebagai nama diri. Dapat disimpulkan bahwa sejak masa awal bahasa-bahasa Semitik di Semitik Timur, Semitik Barat Laut, dan Semitik Selatan, ‘il/el’ sudah digunakan bersama baik sebagai sebutan maupun nama diri, sebagai Bapak dan Pencipta Kosmos.

Dari fakta-fakta di atas kita dapat mengetahui bahwa ‘il’ atau ‘el’ memang berasal dari sejarah Semitik Mesopotamia yang kemudian berkembang dalam berbagai dialek menjadi il, ilu, ilum, ila, ilah’, yang dalam dialek Ibrani menjadi ‘el’ yang adalah pencipta langit dan bumi dan yang mengutus Abraham. Kelihatannya untuk membedakan dengan nama sesembahan lain, kepada Musa kemudian dinyatakan nama kedua yaitu ‘Yahweh’ (Keluaran 6:1-2) sebagai Tuhannya khas orang Israel yang keluar dari Mesir, namun selanjutnya, nama diri ‘El’ juga masih digunakan sebagai sinonim Yahweh (bandingkan El Elohe Yisrael, Kejadian 33:20 dengan Yahweh Elohe Yisrael, Yosua 8:30).

Dalam dialek Semitik Arab, ‘il’ disebut ‘ila’ atau ‘ilah’ (Allah = al-ilah, ilah itu. Dalam dialek Semitik Ibrani penggunakan kata sandang untuk ‘el’ tidak umum). Kita mengetahui bahwa dari sumber Islam maupun Kristen bangsa Arab adalah keturunan dari empat jalur Semitik, yaitu melalui keturunan Aram (anak Sem – Palestina Timur Laut), keturunan Yoktan (anak Eber – Arab Selatan), keturunan Ismael (anak Abraham – Arab Utara), dan juga melalui keturunan Ketura (selir Abraham). Dari sini kita dapat melihat bahwa bangsa Arab dapat disebut termasuk rumpun Semitik (keturunan Aram anak Sem), Ibranik (keturunan Quathan/Yoktan anak Eber), dan juga Abrahamik (keturunan Adnan, keturunan Ismael anak Ibrahim), jadi bersaudara dengan orang Israel yang juga termasuk rumpun Semitik (keturunan Arphaksad anak Sem), Ibranik (keturunan Pelek anak Eber), dan Abrahamik (keturunan Ishak anak Abraham).

Dari kitab suci Yahudi (Tenakh/Perjanjian Lama), Kristen (Perjanjian Lama & Baru), maupun Islam (Al-Quran), kita dapat melihat nama-nama yang menunjuk orang-orang yang sama sekalipun dengan dialek berbeda (Abraham/Ibrahim, Yesus/Isa), dan pengajaran/aqidah yang berbeda pula. Peringatan Idul-Adha jelas terlihat menunjuk pada nama sesembahan yang sama yaitu El Abraham (Ibrani) atau Allah Ibrahim (Arab), namun berbeda dalam pengajaran/aqidahnya. Perjanjian Lama (Kejadian 22:1-2) maupun Perjanjian Baru (Ibrani 11:17-19) menyebut Ishak yang dikorbankan Abraham, Al-Quran (QS.37:99-113) tidak secara eksplisit menyebutkannya tetapi tradisi Arab menyebut nama Ismael sebagai yang dikorbankan Ibrahim.

Persaudaraan Yahudi dan Arab tidak bisa disangkali dari fakta sejarahnya. Sumber Islam mengakui bahwa bangsa Arab adalah termasuk rumpun Semitik, jadi bersaudara dengan Yahudi:

“Masyarakat Semit yang merupakan penduduk asli gurun pasir Arabia. Masyarakat yang berdarah Arab asli dan berbahasa Arab tersebar di sepanjang jazirah Arabia, terbentang dari Yaman dan pantai Afrika dekat Yaman sampai kepada gurun pasir Syria dan Irak Selatan. Tradisi Arabia Selatan yang diyakini bahwa mereka merupakan keturunan dari seorang nabi bernama Quahthan, yang di dalam Bibel disebut Joktan, dan Tradisi Arabia Utara yang diyakini sebagai keturunan nabi Adnan, dan darinya terbentuk keturunan Isma’il, putra Ibrahim. Istilah Arab berarti “Nomads”. Bangsa Arab Utara dipandang sebagai Arab al-Musta’ribah (Arab yang di Arabkan), sementara bangsa Arab keturunan Quahthan yang tinggal di wilayah selatan menamakan dirinya sebagai Arab Muta’arribah, atau suku-suku hasil percampuran dengan Arab al-’Aribah (Arab Asli). Kelompok Arab yang asli ini, yakni keturunan Aram putra Shem putra nabi Nuh.” [Bangsa Arab’ dalam Cyril Glasse, Ensiklopedia Islam, 49-50]

“Adnan. Anak turunan Nabi Isma’il yang menjadi nenek moyang suku-suku Arabia Utara … nenek moyang suku Arabia Selatan adalah Quahthan, yang dalam Bibel disebut Joktan.” [‘Adnan’ dalam Glasse, 12-13]

Sedangkan sumber Kristen pun juga mengakui bahwa sebenarnya bangsa Arab bersaudara dengan bangsa Yahudi:

“Berita Alkitab yang pertama yang memberikan penjelasan mengenai penduduk Arabia adalah Daftar Bangsa-Bangsa dalam kitab Kejadian 10, yang mencantumkan sejumlah orang-orang Arab Selatan sebagai keturunan Yoktan dan Kusy. Kemudian hari sejumlah suku-suku dari Arab Utara disebut sebagai keturunan Abraham melalui Keturah dan Hagar (Kejadian 25). Lagi di antara keturunan Esau (Kejadian 36) sejumlah orang Arab disebut. Di masa Yakub, dua kelompok keturunan Abraham yaitu orang-orang Ismaili dan Medianit dijumpai sebagai pedagang-pedagang caravan (Kejadian 37:25-36).” [‘Arabia’ dalam The New Bible Dictionary, 54]

“orang Arab mencakup keturunan Aram (Kejadian 10:22), Eber (Kejadian 10:24-29), Abraham dari Keturah (Kejadian 25:1-4) dan dari Hagar (Kejadian 25:13-16) … Keturunan Joktan (anak Eber) mencakup beberapa suku Arab (Kejadian 10:26-29).” (‘Arabians’ dalam The Interpreter’s Dictionary of the Bible, vol-1, 182)

Jadi, apakah ada yang mau menerima atau tidak, kenyataan sejarah menunjukkan bahwa bangsa Yahudi dan Arab adalah saudara sedarah dengan adanya nenek moyang yang sama, dan dengan demikian sesembahan nenek moyang mereka adalah sama dengan nama ‘Allah’ dalam dialek Arab, sekali pun ajaran/aqidahnya berbeda karena perbedaan dalam menerima wahyu yang tercantum dalam kitab suci masing-masing yang dianggap masing-masing sebagai benar dan berotoritas.

Lalu, ALLAH atau ‘IL’ dalam dialek ARAB

Memang nama tuhan ‘il’ semitik yang disebut dengan berbagai dialek pada suku-suku keturunan Sem yang menyebar bisa menyimpang dari aqidah aslinya, namun dalam suku Israel dan Arab kesamaan itu masih besar melalui tiga jalur keturunan penting, apalagi ketiga agama semitik/samawi mempercayai ‘el/ilah’ Abraham/Ibrahim sebagai bapak Orang Beriman atau bapak Monotheisme. Jadi penggunaan dialek ‘ilah’ sudah lama digunakan suku-suku Arab, baik pra Abraham/Ibrahim maupun sesudah masa Abraham/Ibrahim, jauh sebelum masa Kristen (abad-1) dan masa Islam (abad-7). Penggunaan dialek ‘ilah’ (yang ditekankan menjadi ‘Allah’ dengan kata sandang definitif) dikalangan Arab pada masa pra-Islam dipergunakan oleh suku-suku Arab baik yang menganut agama Yahudi, Kristen maupun kaum Arab ‘hanif’ yang menganut agama Abraham/Ibrahim (terutama suku Ibrahimiyah dan Ismaeliyah).

Di kalangan bangsa Arab masakini yang mayoritasnya menganut agama Islam, penggunaan nama ‘Allah’ digunakan secara luas secara bersama bahkan dalam Al-Quran nama itu disebut digunakan bersama baik oleh umat Islam maupun Nasrani seperti dalam kutipan berikut:

“Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang khalifah diatas bumi (Adam). Maka jawab mereka itu: Adakah patut Engkau jadikan diatas bumi orang yang akan berbuat bencana dan menumpahkan darah, sedang kami tasbih memuji Engkau dan menyucikan Engkau? Allah berfirman: Sesungguh-nya Aku mengetahui apa2 yang tiada kamu ketahui”. [Mahmud Yunus, Tafsir Quran Karim, QS.2:30]

“Kami telah beriman kepada Allah dan (Kitab) yang diturunkan kepada kami dan apa2 yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan anak2nya, (begitu juga kepada kitab) yang diturunkan kepada Musa dan ‘Isa, dan apa-apa yang diturunkan kepada nabi2 dari Tuhan mereka, tiadalah kami perbedakan seorang juga diantara mereka itu dan kami patuh kepada Allah”. (Yunus, QS.2:136).

“(Yaitu) orang2 yang diusir dari negerinya, tanpa kebenaran, melainkan karena mereka mengatakan: Tuhan kami Allah. Jikalau tiadalah pertahanan Allah ter-hadap manusia, sebagian mereka terhadap yang lain, niscaya robohlah gereja2 pendeta dan gereja2 Nasrani dan gereja2 Yahudi dan mesjid2, di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah menolong orang yang meno-long (agama)Nya. Sungguh Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.” (QS.22:40)

Saat ini ada empat Alkitab dalam bahasa Arab dan keempatnya menggunakan nama ‘Allah’, dan penggunaan nama Allah bersama-sama oleh umat Islam dan Kristen di negara-negara berbahasa Arab tidak menjadi masalah (dalam Alkitab bahasa Aram-Siria Peshita, disebut ‘Alaha’). Memang di Malaysia pernah ada negara bagian yang melarang penggunaan nama ‘Allah’ sehingga Alkitab dalam bahasa Indonesia pernah dilarang masuk ke Malaysia, namun sekarang Alkitab berbahasa Indonesia yang memuat nama Allah sudah bebas masuk ke Malaysia, dan sekarang juga terbit terjemahan Alkitab dalam Bahasa Melayu (BM) yang juga menggunakan nama Allah.

Alm. Nurcholish Majid, cendekiawan Muslim dari universitas ‘Paramadina,’ mengenai banyaknya umat Islam Indonesia yang mengira bahwa istilah “Allah” itu khusus Islam, Cak Nur mengingatkan bahwa selain claim itu bertentangan dengan Qur’an sendiri (QS.12:106), juga bertentangan dengan kenyataan bahwa dari dahulu sampai sekarang, di kalangan bangsa Arab terdapat kelompok-kelompok non-Islam, yaitu Yahudi dan Kristen dan mereka juga menyebut Allah.” [Islam, Doktrin dan Peradaban, h.xcv]

Olaf Schumann, doktor teologi yang memperdalam Islamologi di Universitas Al-Ashar – Mesir selama tiga tahun, jadi tahu dengan benar situasi apa yang terjadi di negara Arab, mengungkapkan dengan jelas bahwa nabi Muhammad sendiri mengakui bahwa orang Kristen menggunakan nama yang sama unuk sesembahan mereka namun memang ada masalah di sini:

“Hal itu diakui pula dalam Al-Quran sendiri di mana nabi Muhammad dalam percakapan dengan orang Kristen dan Yahudi menggunakan pula kata Allah dan dengan sendirinya dicatatlah dalam buku suci umat Islam itu bahwa orang Yahudi dan Kristen menggunakan kata yang sama. Dalam tradisi Islam berbahasa Arab pun tidak pernah dipersoalkan bahwa orang-orang Yahudi dan Kristen menggunakan istilah yang sama dengan orang Islam untuk menyatakan Dia yang menjadi tujuan ibadah dan amal mereka. Memang tidak dapat disangkal adanya suatu masalah. Namun yang menjadi masalah ialah soal dogmatika atau ‘aqida, sebab tiga agama surgawi itu mempunyai faham dogmatis yang berbeda mengenai Allah yang sama, baik hakekatnya maupun pula mengenai cara pernyataannya dan tindakan-tindakannya.” [Keluar Dari Benteng Pertahanan, 175,177].

Sekalipun faktanya penggunaan nama ‘Allah’ oleh orang Arab penganut agama Yahudi & Kristen dan orang Arab ‘hanif’ keturunan Ibrahim dan Ismael sudah lama terjadi sebelum kelahiran agama Islam, belakangan ini di Indonesia mulai ada kelompok tertentu baik di kalangan Kristen maupun Islam yang terlalu menekankan simbol-simbol agama daripada esensi agama itu, dan yang sekarang mulai lagi mempersoalkan hal itu (dengan kata lain menganggap peringatan Idul-Adha yang menceritakan tentang ‘Allah’ Ibrahim (QS.37:99-113) dianggap berbeda dengan ‘Allah’ Abrahamnya orang Arab penganut agama Yahudi & Kristen (Alkitab Kejadian 22:1-2/Ibrani 11:17-19).

Ensyclopaedia Britannica menyebut bahwa nama ‘Allah’ dipergunakan baik oleh orang Kristen maupun Islam:

“Etymologically, the name Allah is probably a contraction of the Arabic al-Ilah, “the God.” The name’s origin can be traced back to the earliest Semitic writings in which the word for god was Il or El, the latter being an Old Testament synonim for Yahweh. Allah is the standard Arabic word for “God” and is used by Arab Christians as well as by Muslims.” (dibawah kata Allah).

Banyak kalangan Islam di Indonesia sendiri terbuka pemikirannya untuk mengerti kebenaran sejarah dan menyadarinya, bahkan Ensiklopedia Islam menyebut:

“Gagasan tentang Tuhan Yang Esa yang disebut dengan Nama Allah, sudah dikenal oleh Bangsa Arab kuno. Kelompok keagamaan lainnya sebelum Islam adalah hunafa’ (tngl.hanif), sebuah kata yang pada asalnya ditujukan pada keyakinan monotheisme zaman kuno yang berpangkal pada ajaran Ibrahim dan Ismail. [Glasse, Ensiklopedia Islam, hlm.50].

“Kata “Allah” merupakan sebuah nama yang hanya pantas dan tepat untuk Tuhan, yang melalui kata tersebut dapat memanggil-Nya secara langsung. Ia merupakan kata pembuka menuju Esensi (hakikat) ketuhanan, yang berada di balik kata tersebut bahkan yang tersembunyi di balik dunia ini. Nama “Allah” telah dikenal dan dipakai sebelum al-Qur’an diwahyukan; misalnya nama Abd al-Allah (hamba Allah), nama Ayah Nabi Muhammad. Kata ini tidak hanya khusus bagi Islam saja, melainkan ia juga merupakan nama yang, oleh ummat Kristen yang berbahasa Arab dari gereja-gereja Timur, digunakan untuk memanggil Tuhan.” [Glasse, hlm.23]

Sebagai perbandingan perkembangan dealek tersebut hingga kini menjadi:
Contoh dialek nya "la ili, wa la ilak, hadza li ilu" = bukan punyaanku, dan bukan punyaanmu, ini punyaan dia. dialek yang mendekati arab fasih bisa begini " la ilaiya, wa la ilaika, hadza ilaihi."

"La ili wa la ilak hadza li lilu" adalah rangkuman bahasa sehari hari dari daerah libanon, siria palastin atau yang terkenal daerah Syam)

Dari semua catatan diatas, analisa bahwa Yahwe bersal dari 'Ya' dan 'Hua' denagn dialek Siria 'hua' menjadi 'hue' sama dengan dialek kita, GUA nggak tau, atau ada juga yang mengatakan GUE nggak tau.


[Kiriman Dari Kang TOM]

https://www.facebook.com/groups/461147960635195/doc/462868070463184/

TAUHID


Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan
Pertanyaan
Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan ditanya : Disebabkan kebodohan saya tentang macam-macam tauhid dan apa hakikatnya, sementara itu saya ingin berlepas diri dari (hal-hal yang bertentangan dengan tauhid, yaitu) kesyirikan, maka saya mengharapkan jawaban dari pertanyaan berikut ini. Ada berapa macam tauhid itu, dan bagaimana penjelasannya masing-masing ?
Jawaban.
Semoga Allah سبحانه و تعالى menambah semangat anda untuk mencari kebaikan  dan sungguh hal ini menunjukkan betapa besar perhatian anda terhadap masalah aqidah. Memang wajib bagi setiap muslim memperhatikan aqidahnya karena aqidah merupakan asas (fondasi) dari amal perbuatannya. Amal perbuatan itu dikatakan benar dan akan mendapatkan pahala hanya jika memenuhi dua syarat berikut:

Pertama.
Amal tersebut haruslah dibangun di atas aqidah yang benar (ikhlas).
Kedua.
Harus sesuai dengan apa yang disyariatkan oleh Rasulullah صلی الله عليه وسلم (mutaba'ah).

Perhatian anda terhadap aqidah, yakni yang berkaitan dengan pengetahuan tentang macam-macam tauhid, menunjukkan anda bersemangat meraih kebaikan -alhamdulillah-, menginginkan kebenaran dan kelurusan aqidah yang wajib bagi setiap muslim.

Berkenan dengan macam-macam tauhid, maka saya sampaikan bahwa tauhid ada tiga macam.

Pertama : Tauhid Rububiyah.
Artinya mengesakan Allah سبحانه و تعالى dalam hal perbuatanNya. Seperti mencipta, memberi rezeki, menghidupkan dan mematikan, mendatangkan bahaya, memberi manfaat, dan lain-lain yang merupakan perbuatan-perbuatan khusus Allah سبحانه و تعالى. Seorang muslim haruslah meyakini bahwa Allah سبحانه و تعالى tidak memiliki sekutu dalam RububiyahNya.

Kedua : Tauhid Uluhiyah
Artinya mengesakan Allah سبحانه و تعالى dalam jenis-jenis peribadatan yang telah disyariatkan. Seperti ; shalat, puasa, zakat, haji, do'a, nadzar, sembelihan, berharap, cemas, takut, dan sebagainya yang tergolong jenis ibadah. Mengesakan Allah سبحانه و تعالى dalam hal-hal tersebut dinamakan Tauhid Uluhiyah ; dan tauhid jenis inilah yang dituntut oleh Allah Subhanhu wa Ta'ala dari hamba-hambaNya. Karena tauhid jenis pertama, yaitu Tauhid Rububiyah, setiap orang (termasuk jin) mengakuinya, sekalipun orang-orang musyrik yang Allah سبحانه و تعالى utus Rasulullah kepada mereka. Mereka mayakini Tauhid Rububiyah ini, sebagaiman tersebut dalam firman Allah سبحانه و تعالى.

"Artinya : Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka, 'Siapakah yang menciptakan mereka ?' niscaya mereka menjawab 'Allah'. Maka bagaimana mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)" [Al-Zukhruf : 87]

"Artinya : Katakanlah, 'Siapakah yang mempunyai tujuh langit dan mempunyai 'Arsy yang besar ?' Mereka akan menjawab, 'Kepunyaan Allah'. Katakanlah, 'Mengapa kamu tidak bertaqwa?" [Al-Mu'minun : 86-87]

Masih banyak ayat-ayat yang menunjukkan bahwa orang-orang musyrik meyakini Tauhid Rububiyah. Akan tetapi, sebenarnya yang dituntut dari mereka adalah mengesakan Allah dalam hal ibadah. Jika mereka mengikrarkan Tauhid Rububiyah, maka hendaknya juga mengakui Tauhid Uluhiyah (ibadah). Sungguh, Rasulullah (diutus untuk)menyeru mereka agar meyakini Tauhid Uluhiyah. Hal ini disebutkan dalam firmanNya سبحانه و تعالى.

"Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul kepada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), 'Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thagut, lalu diantara umat-umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula orang-orang yang telah dipastikan sesat. Oleh karena itu, berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (para rasul)' [An-Nahl ; 36]

Setiap rasul menyeru manusia agar meyakini Tauhid Uluhiyah. Adapun Tauhid Rububiyah, karena merupakan fitrah, maka belumlah cukup kalau seseorang hanya meyakini tauhid ini saja.

Ketiga : Tauhid Asma was Sifat
Yaitu menetapkan nama-nama dan sifat-sifat untuk Allah سبحانه و تعالى  sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Allah untuk diriNya maupun yang telah ditetapkan oleh Rasulullah صلی الله عليه وسلم ; serta meniadakan kekurangan-kekurangan dan aib-aib yang ditiadakan oleh Allah terhadap diriNya, dan apa yang ditiadakan oleh Rasulullah صلی الله عليه وسلم.

Tiga jenis tauhid inilah yang wajib diketahui oleh seorang muslim, lalu secara sungguh-sungguh ,mengamalkannya.

[Al-Muntaqa Min Fatawa Syaikh Shalih Al-Fauzan II/17-18. Di salin ulang dari Majalah Fatawa edisi 1/I/Ramadhan 4123H Hal. 4-5]      sumber : https://www.facebook.com/groups/461147960635195/doc/462884777128180/

Tujuan Hidup Seorang Muslim


Gw tau kalian iri sama umat islamkan ? heee :-D
ciyuss ga iri ??
kalo ga iri kok repot sih :-P

SAYA SEBAGAI UMAT ISLAM MAU TANYA DONK APA SI TUJUAN HIDUP KALIAN ??

APA CUMAN SURGA DOANK YG KALIAN INGINKAN??

RENDAH BANGT SI.

KALO GW SI PENGEN BANGT KETEMU ALLAH SURGA MAH NOMER 7

GW PENGEN SUJUD
SELAMA 40 HARI TANDA TRRIMAKASIH SMA ALLAH UDAH NYIPTAIN DAN MEMBERI RASA NIKMAT IMAN ISLAM

KALO KAMU MAU APA ??

NO HUJAT
NO TANYA BALIK CUKUP JAWAB


====================================================

Tujuan Hidup Seorang Muslim
Syaikh Ali bin Hasan bin Ali bin Abdul Hamid Al-Halabi Al-Atsary
Setiap orang yang mendalami Al-Qur'an dan mempelajari Sunnah tentu mengetahui bahwa puncak tujuan dan sasaran yang dilakukan orang Muslim yang diwujudkan pada dirinya dan di antara manusia ialah ibadah kepada Allah semata.

Tidak ada jalan untuk membebaskan ibadah ini dari setiap aib yang mengotorinya kecuali dengan mengetahui benar-benar tauhidullah.

Da'i yang menyadari hal ini tentu akan menghadapi kesulitan yang besar dalam mengaplikasikannya.  Tetapi toh kesulitan ini tidak membuatnya surut ke belakang.  Sebab setiap saat dakwahnya menyerupai perkataan Nabi صلی الله عليه وسلم:

"Artinya : Orang yang paling keras cobaannya adalah para nabi, kemudian yang paling menyerupai (mereka) lalu yang paling menyerupainya lagi." [1]

Bagaimana tidak, sedang dia selalu meniti jalan beliau, menyerupai sirah-nya dan mengikuti jalannya? Al-Amtsalu tsumma al-amtsalu adalah orang-orang shalih yang mengikuti jalan para nabi dalam berdakwah keapda Allah, menyeru kepada tauhidullah seperti yang mereka lakukan, memurnikan ibadah hanya kepada-Nya dan menyingkirkan syirik.  Mereka mengahadapi gangguan dan cobaan seperti yang dihadapi para panutannya, yaitu nabi-nabi.

Oleh karena itu banyak para da'i yang menjauhi jalan yang sulit dan penuh rintangan ini.  Sebab seoarang da'i yang meniti jalan itu akan menghadapi ayah, ibu, saudara, rekan-rekan, orang-orang yang dicintainya, dan bahkan dia harus menghadapi masyarakat yang merintangi, memusuhi dan menyakitinya.

Lebih baik mereka menyingkir ke sisi-sisi Islam yang sudah mapan, yang tidak dimusuhi orang yang beriman kepada Allah.  Di dalam sisi-sisi ini mereka tidak akan menghadapi kesulitan, kekerasan, ejekan, dan gangguan, khususnya di berbagai masyarakat Islam.  Biasanya mayoritas umat justru mau memandang da'i seperti ini, menyanjung dan memuliakannya dan tidak mengejek atau pun mengganggunya, kecuali jika mereka menentang para penguasa dan mengancam kedudukan mereka.  Kalau seperti ini keadaannya, tentu para penguasa ini akan menumpas mereka dengan kekerasan, sebagaiman menumpas partai politik yang hendak mengincar kursi kekuasaannya.  Sebab, para penguasa dalam masalah ini tidak bisa diajak kompromi, baik mereka itu kerabat atau pun rekan, baik orang Muslim maupun orang kafir.

Bagaimanapun juga kami merasa perlu mengatakan para da'i, bahwa meskipun mereka tetap harus menyaringkan suaranya atas nama Islam, toh mereka tetap harus mengasihi dirinya sendiri.  Karena mereka keluar dari manhaj Allah dan jalan-Nya yang lurus dan jelas, yang pernah dilalui para nabi dan para pengikutnya dalam berdakwah kepada tauhidullah dan  memurnikan agama hanya bagi Allah semata.  Apa pun usaha yang mereka lakukan untuk kepentingan dakwah, toh mereka tetap harus memikirkan sarananya sebelum tujuannya.  Sebab berapa banyak sarana yang remeh justru membahayakan tujuan yang hendak dicapai dan justru menjadi pertimbangan yang besar.

Bahkan banyak da'i yang memaksakan cara yang mereka ciptakan sendiri dan tidak mau mengikuti manhaj para nabi dalam berdakwah kepada tauhidullah di bawah slogan-slogan yang serba gemerlap, tapi akhirnya hanya memperdayai orang-orang bodoh, sehingga mereka menganggapnya sebagai manhaj para nabi.

Karena Islam mempunyai beberapa cabang dan pembagian, maka harus ada penitikberatan pada masalah yang paling penting, lalu disusul dengan yang penting lainnya.  Pertama kali dakwah harus diprioritaskan pada penataan akidah.  Caranya menyuruh memurnikan ibadah bagi Allah semata dan melarang menyekutukan sesuatu kepada-Nya.  Kemudian perintah mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, melaksanakan berbagai kewajiban dan meninggalkan hal-hal yang diharamkan, seperti cara yang dilakukan semua para nabi.  Firman Allah.

"Artinya : Dan, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): 'Sembahlah Allah (saja) dan juahilah thaghut'." [An-Nahl : 36]

"Artinya : Dan, Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada Ilah selain Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku." [Al-Anbiya' : 25]

Dalam sirah Nabi صلی الله عليه وسلم dan cara yang diterapkan beliau terkandung keteladanan yang baik serta manhaj yang paling sempurna.  Hingga beberapa tahun beliau hanya menyeru manusia kepada tauhid dan mencegah mereka dari syirik, sebelum menyuruh mendirikan sholat, melaksanakan zakat, puasa, haji, dan sebelum melarang mereka melakukan riba, zina, pencurian dan membunuh jiwa tanpa alasan yang benar.

Jadi dasar yang paling pokok adalah mewujudkan peribadatan bagi Allah semata, sebagaimana firman-Nya.

"Artinya : Dan, AKu tidak menciptakan manusia dan jin melainkan untuk menyembah-Ku." [Adz-Dzariat : 56]

Hal ini tidak bisa terjadi kecuali dengan mengenal tauhidullah, baik secara ilmu maupun praktik, realitas sehari-hari maupun jihad.

Anda bisa melihat berapa banyak para da'i Muslim dan jama'ah-jama'ah Islam yang menghabiskan umurnya dan menghabiskan energinya untuk menegakkan hukum Islam atau menuntut berdirinya negara Islam.  Mereka tidak tahu atau pura-pura tidak tahu, mereka lupa atau pura-pura lupa bahwa tegaknya hukum Islam tidak akan terwujud dengan cara seperti itu. Tujuan itu tidak akan terealisir kecuali dengan suatu manhaj yang dilakukan secara perlahan-perlahan, memerlukan waktu yang panjang, dilandaskan kepada kaidah yang jelas, harus dimulai dari penanaman akidah dan menghidupkan pendidikan Islam  serta menekankan masalah akhlak. Jalan yang perlahan-lahan dan panjang ini merupakan jalan yang paling dekat dan paling cepat yang bisa ditempuh.  Sebab untuk bisa mengaplikasikan tatanan Islam dan hukum syariat Allah bukan merupakan tujuan yang bisa dilakukan secara spontan dan tergesa-gesa.  Karena hal ini tidak mungkin diwujudkan kecuali dengan merombak masyarakat, atau adanya sekumpulan orang yang berkedudukan dan berbobot di tengah kehidupan manusia secara umum yang siap memberikan pemahaman akidah Islam yang benar, baru kemudian melangkah kepada pembentukan tatanan Islam, meskipun harus menghabiskan waktu yang lama[2]

Kesimpulannya, menerapkan hukum-hukum syariat, menegakkan hudud, mendirikan pemerintahan Islam, menjauhkan hal-hal yang diharamkan dan melaksanakan hal-hal yang diwajibkan, semuanya merupakan penyempurna tauhid dan penyertanya.  Lalu bagaimana mungkin penyertanya mendapat prioritas utama, sedangkan pangkalnya diabaikan?

Kami melihat sepak terjang berbagai jama'ah yang menyalahi manhaj para rasul dalam berdakwah kepada Allah  ini terjadi karena ketidaktahuan mereka terhadap manhaj ini.  Padahal orang yang bodoh tidak pantas menjadi da'i.  Sebab syarat terpenting dalam aktivitas dakwah adalah ilmu, sebagaimana yang difirmankan Allah tentang Nabi-Nya.

"Artinya : Katakanlah: 'Inilah jalan  (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata.  Maha Suci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang yang musyrik." [Yusuf : 108]

Jadi, keahlian seorang da'i yang paling penting adalah ilmu pengetahuan.

Kemudian kami melihat jama'ah-jama'ah yang menisbatkan diri kepada dakwah ini saling berbeda-beda.  Setiap jama'ah menciptakan pola yang tidak sama dengan jama'ah lain dan meniti jalannya sendiri.  Ini merupakan akibat dari tindakan yang menyalahi manhaj Rasulullah صلی الله عليه وسلم.  Karena manhaj beliau hanya satu, tidak terbagi-bagi dan tidak saling berselisihan.  Firman Allah.

"Artinya : Katakanlah: 'Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku."

Orang-orang yang mengikuti Rasulullah صلی الله عليه وسلم berada di atas jalan yang satu ini dan tidak saling berselisih.  Tapi orang-orang yang tidak mengikuti beliau tentu saling berselisih.  Firman Allah.

"Artinya : Dan, bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku  yang lurus, maka ikutilah dia dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu menceraiberaikan kamu dari jalan-Nya." [Al-An'am : 153]

Jadi tauhid merupakan titik tolak dakwah kepada Allah dan tujuannya.  Tidak ada gunanya dakwah kepada Allah kecuali dengan tauhid ini, meskipun ia ditempeli dengan merk Islam dan dinisbatkan kepadanya.  Sebab semua rasul, terutama dakwah penutup mereka, Muhammad صلی الله عليه وسلم dimulai dari tauhidullah dan sekaligus itu pula tujuan akhirnya.  Setiap rasul pasti mengatakan untuk pertama kalinya seperti yang dijelaskan Allah.

"Artinya : Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Ilah selain daripada-Nya." [Al-A'raaf :59 ][3]

Ini merupakan tujuan hidup orang Muslim yang paling tinggi, yang untuk itulah dia menghabiskan umurnya sambil mengusahakannya di tengah kehidupan manusia dan menguatkannya di antara mereka.

Khaliq yang telah menyediakan apa-apa yang menunjang kemaslahatan kehidupan dunianya, Dia pula yang menetapkan syariat agama bagi mereka dan menjaga kelangsungannya.  Allah selalu menjaga Islam, karena Islam itulah tujuan dari diciptakannya dunia bagi manusia, lalu mereka diberi kewajiban untuk beribadah dan menguatkan tauhid, sebagaimana yang tercermin dalam firman Allah Ta'ala.

[Disalin dari kitab Ad-Da'wah ilallah Bainat-tajammu'i-hizby Wat-Ta'awunisy-Syar'y, Syaikh Ali bin Hasan bin Ali bin Abdul Hamid Al-Halabi Al-Atsary. Edisi Indonesia: Menggugat Keberadaan Jama'ah-Jama'ah Islam. Penerjemah: Kathur Suhardi, Penerbit,  Pustaka Al-Kautsar. Cet. Pertama, September 1994; hal.38-44]
_________
FooteNote
[1]. Diriwayatkan At-Tirmidzy, hadits nomor 2400, Ibnu Majah, hadits nomer 4023, Ahmad 1/172, dari Sa'id bin Abi Waqqash, dengan sanad hasan.
[2]. Limadza a'damuni?
[3]. Mukaddimah Manhajul Anbiya'       
sumber : https://www.facebook.com/groups/461147960635195/doc/462869590463032/

The Secret : KESAKSIAN IBLIS


saya akan berbagi tentang suatu hadits yang luar biasa dahsyat maknanya. Saya yakin cukup dengan suatu hadist ini jika setiap kita membaca, menyelami dan mengamalkannya dengan baik insya Allah kita akam menjadi mukmin sejati. Tak perlu berpanjang, berikut kutipan lengkapnya :

Dari Muadz bin Jabal dari Ibu Abbas: Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, terdengar panggilan seorang dari luar rumah:” wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku “Rasulullah bersabda.” Tahukah kalian siapa yang memanggil?” Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu”. Beliau melanjutkan, “itu iblis, laknat Allah bersamanya.” Umar bin Khattab berkata : “izinkan aku membunuhnya wahai Rasullulah”. Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk ini, pahamilah apa hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik”.

Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi. Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin”, Rasulullah SAW lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah SWT sebagai makhluk terlaknat, apa keperluanmu?”
Iblis menjawab: ” Wahai Muhammad, aku datang kesini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa”.
“Siapa yang memaksamu?”
“Seorang malaikat utusan Allah mendatanganiku dan berkata: Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin “.
“Oleh karena itu aku sekarang mendatanganimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh”.

*Orang yang dibenci Iblis*

Rasulullah SAW lalu bertannya kepada iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?” iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah makhluk Allah yang paling aku benci.”
“Siapa selanjutnya?” tanya Rasulullah
“Pemuda yang bertaqwa memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”
“Lalu Siapa lagi?”
“Orang alim dan wara’ (loyal)”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang yang selalu bersuci.”
“Siapa lagi?”
“Seorang yang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain?”
“Apa tanda kesabarannya?”
“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang – orang yang sabar”.
“Selanjutnya apa?”
“Orang yang bersyukur”
“Apa tanda kesukurannya ?”
“ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya”.
“Orang seperti Abu Bakar menurutmu?”
“Ia tidak menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”
“Umar bin Khattab ?”
“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”
“Usman bin Affan?”
“Aku Malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”
“Ali bin Abi Thalib?”
“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. Tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali Abi Thalib selalu berdzikir terhadap Allah SWT).

* Amalan yang Dapat Menyakiti Iblis*

“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat ?”
“Aku merasa panas dingin dan gemetar,” “kenapa ?”
“Sebab, setiap seorang hamba abersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”
“Jika seorang umatku berpuasa ?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”
“Jika ia berhaji ?”
“Aku seperti orang gila.”
“Jika ia membaca al – qur’an ?”
“Aku merasa meleleh laksana timah di atas api”
“Jika ia bersedekah”
“ Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”
“Mengapa bisa begitu ?”
“ Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”
“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu ?”
“Suara kuda perang dijalan Allah.”
“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu ?”
“Taubat orang bertaubat.”
“Apa yang dapat membakar hatimu?”
“Istighfar diwaktu siang dan malam.”
“Apa yang dapat mencoreng wajahmu ?”
“ Sedekah yang diam – diam.”
“ Apa yang dapat merusak wajahmu ?”
“ Shalat fajar.”
“ Apa yang dapat memukul kepalamu ?”
“Shalat berjama’ah.”
“ Apa yang paling mengganggumu ?”
“ Majelis para ulama.”
“ Bagaimana cara makanmu ?”
“ Dengan tangan kiri dan jariku .”
“ Dimanakah kau menaungi anak – anak mu dimusim panas ?”
“ Dibawah kuku manusia .”

* Manusia Yang Menjadi Teman Iblis*

Nabi lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai Iblis ?”
“Pemakan riba”
“Siapa sahabatmu ?”
“ Pezina”
“ Siapa teman tidurmu “
“ Pemabuk. “
“ Siapa utusanmu ?”
“ Tukang sihir.”
“ Apa yang membuatmu gembira ?”
“ Bersumpah dengan cerai.”
“ Siapa kekasihmu?”
“ Orang yang meninggalkan shalat jum’at.”
“ Siapa manusia yang paling membahagiakanmu ?”
“ Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”

*Iblis Tidak Berdaya Dihadapan Orang yang Ikhlas*

Rasullullah SAW lalu bersabda :”Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu”.
“Iblis segera menimpali : “ tidak. Tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir. Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang saleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.”
“Siapa orang yang ikhlas menurutmu ?”
“Tidaklah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat orang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku. “

*Iblis dibantu oleh 70.000 anak – anaknya*

Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak dan setiap anak memilki 70.000 syaitan. Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk mengganggu anak – anak muda, sebagian untuk mengganggu orang tua sebagian untuk menggunggu wanita tua, sebagian anakku juga aku tugaskan kepada para zahid. Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjama’ah. Tanpanya manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjama’ah.

Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu dimata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur hingga pahalanya terhapus.
Aku punya anak yang senang berada dilidah manusia. Jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.
Pada setiap seseorang wanita yang berjalan, anakku dan syaitan duduk dipinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.
Syaitan juga berkata ,”Keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaitan pun menghiasi kukunya. Mereka, anak –anakku selalu menyusup dan berubah ke satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.
Akhirnya mereka menyembah allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.
Tahukah kamu, Muhammad ? Bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya sembuh seketika. Aku terus meggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.


*Cara Iblis Menggoda*

Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?
Akulah mahluk pertama yang berdusta. Pendusta adalah sahabatku. Barang siapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku. Tahukah kau Muhammad? Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa derngan nama Allah bahwa aku benar-benar menasihatinya. Sumpah dusta adalah kegemaranku. Ghibah (gosip) dan Namimah (adu domba) kesenanganku. Kesaksian palsu kegembiraanku. Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata-kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. Jadi semua anak-anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, Cerai.

Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur – ngulur shalat, Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikkan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia menundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya ke mukanya.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya lihat kiri dan kananmu, ia pun menoleh. Pada saat itu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku ucapkan ‘salatmu tidak sah’. Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.
Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. I apun shalat seperti ayam yang mematuk beras.
Jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjama’ah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkan sebelum iamam. Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika menguap, syaitan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia. dan ia pun semakin taat padaku.
Kebahagiaan apa untukmu, sedangfkan aku amemerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. Aku katakan padanya, “Kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. Orang sakit dan miskin tidak. Jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.

Ia pun mati dalamkekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan. Wahai Muhammad, apakh engkau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari Islam ?”

*10 Permintaan Iblis Kepada Allah SWT*

“Berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?”
“10 macam”
“ Apa saja?”
“Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan. Allah berfirman, “Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. Dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan”(Qs Al Isra :64).
Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga dari makanan haram dan bercampur dengan riba. Aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.
Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah. Maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaitan.
Aku minta agar bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal. Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku. Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku. Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku. Aku minta agar Allah memberikan saudaraku, maka ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku. Allah berfirman, “ Orang – orang boros adalah saudara – saudara syaitan. “(Qs. Al – Isra:27).
Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku. Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia. Allah menjawab, “silakan”, aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.

Iblis berkata : “ Wahai Muhammad, aku tak bisa meyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikkan dan menggoda,”
Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorang pun. Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya Rasul yang menyampaikan amanah. Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun dimuka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang telah ditentukan sengsara. Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak diperut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.

Rasulullah SAW lalu membaca ayat : “Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud : 118 – 119). Juga membaca, “Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku: (Qs Al-Ahzab :38). Iblis lalu berkata : “Wahai Rasul Allah takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para Nabi dan Rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin makhluk – makhluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. Aku si celaka yang terusir. Ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. Dan aku tak berbohong.” #




Sumber : Kitab Sajaratul Kaun oleh Muhyidin Ibnu Arabi /Darul ‘Ilmi al – Munawar asy-Syamsiyah, Madinah.

( Ulama wara berkata : Berbuat baiklah sekuat tenagamu untuk mencapai SYURGA,dan janganlah engkau Menyandarkan terlebih dahulu kepada TAKDIR )
sumber : https://www.facebook.com/groups/461147960635195/doc/462898190460172/

Tata Cara Takbiratul Ihram dalam Shalat.


Seseorang mengangkat kedua tangannya dan mengucapkan ‘Allahu Akbar‘ ketika memulai shalat, ini dinamakan takbiratul ihram. Takbiratul ihram termasuk rukun shalat, shalat tidak sah tanpanya. Dalil bahwa takbiratul ihram adalah rukun shalat adalah hadits yang dikenal sebagai hadits al musi’ shalatuhu, yaitu tentang seorang shahabat yang belum paham cara shalat, hingga setelah ia shalat Nabi bersabda kepadanya:ارجِعْ فَصَلِّ فإنك لم تُصلِّ“Ulangi lagi, karena engkau belum shalat”Menunjukkan shalat yang ia lakukan tidak sah sehingga tidak teranggap sudah menunaikan shalat. Kemudian Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam mengajarkan shalat yang benar kepadanya dengan bersabda:إذا قُمتَ إلى الصَّلاةِ فأسْبِغ الوُضُوءَ، ثم اسْتقبل القِبْلةَ فكبِّر…“Jika engkau hendak shalat, ambilah wudhu lalu menghadap kiblat dan bertakbirlah…” (HR. Bukhari 757, Muslim 397)Menujukkan tata cara yang disebutkan Nabi tersebut adalah hal-hal yang membuat shalat menjadi sah, diantaranya takbiratul ihram.Para ulama mengatakan, dinamakan dengan takbiratul ihram karena dengan melakukannya, seseorang diharamkan melakukan hal-hal yang sebelumnya halal, hingga shalat selesai. Sebagaimana hadits,مفتاح الصلاة الطهور وتحريمها التكبير وتحليلها التسليم“Pembuka shalat adalah bersuci (wudhu), yang mengharamkan adalah takbir dan yang menghalalkan adalah salam” (HR. Abu Daud 618, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud)Sebagaimana kita ketahui, ketika dalam keadaan shalat, kita diharamkan berbicara, makan, minum dan lain-lain hingga shalat selesai.Bolehkah mengganti ucapan Allahu Akbar?Mengganti ucapan takbiratul ihram, misalnya dengan الله أجلُّ /Allahu Ajall/ atau الله أعظمُ /Allahu A’zham/ atau lafadz-lafadz lain, hukumnya haram, walaupun masih berupa lafadz pujian dan pengagungan terhadap Allah. Karena lafadz takbir itu tauqifiyyah, ditetapkan oleh dalil. Menggantinya dengan lafadz lain adalah perbuatan bid’ah.Namun para ulama berselisih pendapat jika lafadz takbir menggunakan ucapan الله الأكبرُ /Allahul Akbar/. Sebagian ulama, semisal Imam Abu Hanifah dan Imam Asy Syafi’i, menganggapnya sah. Imam Syafi’i menyatakan bahwa alif lam dalam lafadz tersebut hanya tambahan tidak mengubah lafadz dan makna (Shifatu Shalatin Nabi, 58). Demikian juga perihal mengganti lafadz Allahu Akbar dengan bahasa selain arab.Yang benar, semua itu menyelisihi sunnah Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Tidak boleh mengganti lafadz takbir dengan selain الله أكبرُ. Karena hadits-hadits yang menyebutkan tentang lafadz takbir dalam shalat, disebutkan hanya lafadz الله أكبرُ. Misalnya hadits:إنَّهُ لا تتمُّ صلاةٌ لأحدٍ منَ النَّاسِ حتَّى يتوضَّأَ فيضعَ الوضوءَ مواضعَهُ ثمَّ يقولُ اللَّهُ أَكبرُ“Tidak sempurna shalat seseorang sampai ia berwudhu, lalu ia membasuh air wudhu pada tempat-tempatnya, lalu ia berkata ‘Allahu Akbar’” (HR Abu Daud 857, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud)Dan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:صلوا كما رأيتموني أصلي“Shalatlah sebagaimana kalian melihatku shalat” (HR. Bukhari 631, 5615, 6008)Adapun bagi orang non-arab yang kesulitan atau tidak bisa melafalkan takbir, sebagian ulama seperti Syafi’iyyah, Hanabilah, Abu Yusuf membolehkan pelafalan takbir dengan bahasa lain. Sebagian ulama seperti Malikiyyah dan Al Qadhi Abu Ya’la berpendapat bahwa gugur baginya kewajiban takbiratul ihram.Ukuran suara takbirTakbiratul ihram itu wajib diucapkan dengan lisan, tidak boleh hanya diucapkan di dalam hati. Lalu para ulama berselisih pendapat apakah dipersyaratkan suara takbir minimal dapat didengar oleh diri sendiri atau tidak. Sebagian ulama seperti Hanabilah mempersyaratkan demikian, yaitu suara takbir dapat didengar oleh sebelahnya atau minimal dapat didengar oleh si pengucap sendiri (Syarhul Mumthi’, 3/20). Namun yang rajih, hal ini tidak dipersyaratkan. Syaikh Al Utsaimin mengatakan: “Yang benar, tidak dipersyaratkan seseorang dapat mendengar suara takbirnya. Karena terdengarnya takbir itu zaaid (objek eksternal) dari pengucapan. Maka bagi yang meng-klaim bahwa hal ini diwajibkan, wajib mendatangkan dalil” (Syarhul Mumthi’, 3/20).Bagaimana takbirnya orang bisu?Orang bisu atau orang yang memiliki gangguan fisik sehingga tidak bisa berkata-kata, maka ia cukup bertakbir di dalam hati. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menjelaskan: “Karena perkataan Allahu Akbar itu mencakup ucapan lisan dan ucapan hati. Tidaklah lisan seseorang mengucapkan Allahu Akbar kecuali pasti hatinya mengucapkan dan memaksudkannya dalam hati. Sehingga jika seseorang terhalang untuk mengucapkannya, yang wajib baginya adalah cukup dengan mengucapkan dengan hatinya” (Syarhul Mumthi’, 3/20)Namun para ulama berbeda pendapat apakah orang tersebut harus menggerakan bibirnya sambil mengucapkan di dalam hati? Sebagian ulama seperti Syafi’iyyah tetap mewajibkan menggerakkan bibir, karena yang dinamakan al qaul dalam bahasa arab, itu disertai dengan gerakan bibir. Dan jika seseorang terhalang untuk bertakbir secara sempurna, maka wajib baginya bertakbir sesuai kemampuan yang ia miliki, termasuk menggerakkan bibir. Sebagian ulama seperti Malikiyyah, Hanabilah dan Hanafiyyah tidak mewajibkan, karena gerakan bibir bukanlah tujuan namun sarana atau wasilah untuk mengucapkan takbir. Sehingga ketika seseorang terhalang untuk melakukan pengucapan, maka gugur pula sarananya. Dan sekedar gerakan bibir itu tidak teranggap dalam syari’at (Syarhul Mumthi’, 3/20, Mausu’ah Fiqhiyyah Kuwaitiyyah, 19/92).Mengangkat Kedua TanganPara ulama bersepakat bahwa disyar’iatkan mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram. Dalilnya hadits:أنَّ النبيَّ صلّى الله عليه وسلّم كان يرفعُ يديه حذوَ مَنكبيه؛ إذا افتتح الصَّلاةَ، وإذا كبَّرَ للرُّكوع، وإذا رفع رأسه من الرُّكوع“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam biasanya ketika memulai shalat, ketika takbir untuk ruku’ dan ketika mengangkat kepada setelah ruku’, beliau mengangkat kedua tangannya setinggi pundaknya” (HR. Bukhari 735)Namun mereka berselisih pendapat mengenai hukumnya. Sebagian ulama mengatakan hukumnya wajib, seperti Al Auza’i, Al Humaidi, Ibnu Khuzaimah dan Al Hakim. Dalil mereka adalah karena hadits-hadits menunjukkan bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam selalu mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram. Sedangkan beliau bersabda:صلوا كما رأيتموني أصلي“Shalatlah sebagaimana kalian melihatku shalat”Namun pendapat ini tidak tepat, karena banyak tata cara shalat yang beliau selalu lakukan seperti duduk tawarruk, duduk iftirasy, berdoa istiftah, dll namun tidak wajib hukumnya. Bahkan ini semua tidak dinilai wajib oleh ulama yang mewajibkan mengangkat tangan ketika takbiratul ihram. Sehingga ada idthirad (kegoncangan) dalam pendapat ini. Yang benar, Ibnul Mundzir telah menukil ijma ulama bahwa mengangkat tangan ketika takbiratul ihram itu hukumnya sunnah (Shifatu Shalatin Nabi, 63-67).Bentuk Jari-Jari Dan Telapak TanganJari-jari direnggangkan, tidak terlalu terbuka dan juga tidak dirapatkan. Berdasarkan hadits:كان إذا قام إلى الصلاة قال هكذا – وأشار أبو عامر بيده ولم يفرج بين أصابعه ولم يضمها“Biasanya Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam jika shalat beliau begini, Abu Amir (perawi hadits) mengisyaratkan dengan gerakan tangannya, beliau tidak membuka jari-jarinya dan tidak merapatkannya” (HR. Ibnu Khuzaimah 459, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Khuzaimah)Untuk telapak tangan, sebagian ulama seperti Ibnul Qayyim, At Thahawi, Abu Yusuf dan sebagian besar Hanabilah menganjurkan mengarahkan telapak tangan lurus ke arah kiblat ketika mengangkat kedua tangan, berdalil dengan hadits :إذا استفتح أحدُكم الصلاةَ فليرفع يديْهِ ، وليستقبل بباطنِهما القِبلةَ“Jika salah seorang kalian memulai shalat hendaklah mengangkat kedua tangannya, lalu hadapkan kedua telapak tangannya ke arah kiblat” (HR. Al Baihaqi dalan Sunan Al Kubra 2/27, dalam Silsilah Adh Dha’ifah (2338) Al Albani berkata: “dhaif jiddan”)Dan ada beberapa hadits yang semakna namun tidak ada yang shahih. Adapun hadits dari Wa’il bin Hujr radhiallahu’anhu:لأنظرن الى صلاة رسول الله صلى الله عليه و سلم قال فلما افتتح الصلاة كبر ورفع يديه فرأيت إبهاميه قريبا من أذنيه“Sungguh aku menyaksikan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam shalat, ketika beliau memulai shalat beliau bertakbir lalu mengangkat kedua tangannya sampai aku melihat kedua jempolnya dekat dengan kedua telinganya” (HR. An Nasa-i 1101, dishahihkan Al Albani dalam Sunan An Nasa-i)bukan merupakan dalil yang sharih akan perbuatan ini. Namun memang terdapat atsar shahih dari Ibnu Umar radhiallahu’anhu:انه كان اذا كبر استحب ان يستقبل بإبهامه القبلة“Ibnu Umar biasanya ketika bertakbir beliau menyukai menghadapkan kedua ibu jarinya ke arah kiblat” (HR. Ibnu Sa’ad dalam Ath Thabaqat 4/157, dinukil dari Shifatu Shalatin Nabi, 63)Sebagian ulama berdalil dengan keumuman keutamaan menghadap kiblat di luar dan di dalam ibadah. Diantaranya seperti ayat:قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya” (QS. Al Baqarah: 144)Juga hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:البيتِ الحرامِ قبلتِكم أحياءً وأمواتًا“Masjidil Haram adalah kiblat kalian ketika hidup maupun ketika mati” (HR. Abu Daud 2875)Hadits ini diperselisihkan keshahihannya dan secara umum ini adalah pendalilan yang tidak sharih (tegas). Oleh karena itu, yang rajih insya Allah, mengarahkan kedua telapak tangan ke kiblat ketika takbiratul ihram itu boleh dilakukan sebagaimana perbuatan Ibnu Umar radhiallahu’anhu namun tidak sampai disunnahkan (Shifatu Shalatin Nabi, 63-66).Ukuran TinggiKedua tangan diangkat setinggi pundak atau setinggi ujung telinga. Berdasarkan hadits:كان رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلمَ إذا قام إلى الصلاةِ يرفعُ يديه حتى إذا كانتا حذوَ مِنكَبيه“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika shalat beliau mengangkat kedua tangannya sampai setinggi pundaknya” (HR. Ahmad 9/28, Ahmad Syakir mengatakan: “sanad hadits ini shahih”)Juga hadits:كانَ رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم إذا افتتحَ الصلاةَ رفع َيدَيهِ حتى تكوناَ حَذْوَ أُذُنَيهِ“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika memulai shalat beliau mengangkat kedua tangannya sampai setinggi kedua telinganya” (HR. Al Baihaqi 2/26)Juga hadits dari Malik bin Huwairits radhiallahu’anhuأنه رأى نبي الله صلى الله عليه وسلم . وقال : حتى يحاذي بهما فروع أذنيه“Ia melihat Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam shalat, ia berkata (tangannya diangkat) sampai setinggi pangkal telinganya” (HR. Muslim 391, Abu Daud 745)Ini adalah khilaf tanawwu’ (perbedaan variasi), maka seseorang boleh memilih salah satu dari cara yang ada. Bahkan yang lebih utama terkadang mengamalkan yang satu dan terkadang mengamalkan yang lain, sehingga masing-masing dari sunnah ini tetap lestari dan diamalkan orang.Sebagian ulama memperinci ukuran tersebut, yaitu bagian bawah telapak tangan setinggi pundak, atau bagian atas telapak tangan setinggi pangkal telinga. Namun yang tepat, dalam hal ini perkaranya luas, yang mengangkat kedua telapaknya tangan sampai sekitar pundak atau sampai sekitar telinga tanpa ada batasan tertentu itu sudah melakukan yang disunnahkan oleh Nabi (lihat Syarhul Mumthi, 3/31). Adapun praktek sebagian orang yang meyakini bahwa kedua telapak tangan harus menyentuh daun telinga, ini tidak ada asalnya sama sekali (Shifatu Shalatin Nabi, 63).Takbir Dulu Atau Angkat Tangan Dulu?Menurut Malikiyyah dan Syafi’iyyah, takbir berbarengan dengan mengangkat tangan. Sedangkan Hanafiyyah dan salah satu pendapat Syafi’iyyah, mengangkat tangan itu sebelum takbir. Sebagian ulama Hanafiyah juga berpendapat mengangkat tangan itu setelah takbir. Yang benar, perkara ini masih bisa ditolerir, artinya boleh mengangkat tangan dahulu sebelum takbir, boleh setelah takbir dan dibolehkan juga berbarengan dengan takbir. Karena semua ini pernah dipraktekkan oleh Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam (Ashlu Sifati Shalatin Nabi, 193-199).Dalil sebelum takbirHadits dari Ibnu Umar radhiallahu’anhu:كان رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذا قام إلى الصلاة؛ رفع يديه حتى تكونا حذو منكبيه ثم كبَّر“Pernah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika shalat beliau mengangkat kedua tangannya sampai keduanya setinggi pundak, lalu bertakbir” (HR. Muslim 390)Hadits dari Abu Humaid As Sa’idi radhiallahu’anhu:كان رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذا قام إلى الصلاة؛ يرفع يديه حتى يحاذي بهما منكبيه، ثميكبر“Pernah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika shalat beliau mengangkat kedua tangannya sampai keduanya setinggi pundak, lalu bertakbir” (HR. Abu Daud 729 dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud)Dalil bersamaan dengan takbirHadits dari Ibnu Umar Radhiallahu’anhu:رأيت النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ افتتح التكبير في الصلاة، فرفع يديه حين يكبر حتى يجعلهماحذو منكبيه، وإذا كبَّر للركوع؛ فعل مثله“Aku melihat Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam memulai shalatnya dengan takbir. Lalu beliau mengangkat kedua tangannya ketika bertakbir hingga keduanya setinggi pundak. Jika beliau hendak ruku, beliau juga melakukan demikian” (HR. Bukhari 738)Hadits Malik Ibnul Huwairits radhiallahu’anhu:أن رسول الله كان إذا صلى ، يرفع يديه حين يكبر حيال أذنيه ، وإذا أراد أن يركع ، وإذا رفع رأسه من الركوع“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam biasanya jika shalat beliau mengangkat kedua tangannya ketika bertakbir hingga sampai setinggi kedua telinganya. Beliau lakukan itu juga ketika hendak ruku’ atau hendak mengangkat kepada dari ruku’” (HR. An Nasa-i 879, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Sunan Nasa-i)Dalil setelah takbirHadits dari Abu Qilabah,أنه رأى مالك بن الحويرث ، إذا صلى كبر . ثم رفع يديه . وإذا أراد أن يركع رفع يديه . وإذا رفع رأسه من الركوع رفع يديه . وحدث ؛ أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يفعل هكذا“Ia melihat Malik bin Al Huwairits radhiallahu’anhu jika shalat ia bertakbir, lalu mengangkat kedua tangannya. Jika ia ingin ruku, ia juga mengangkat kedua tangannya. Jika ia mengangkat kepala dari ruku, juga mengangkat kedua tangannya. Dan ia pernah mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga melakukan seperti itu” (HR. Muslim 391)Semoga yang sedikit ini bermanfaat.

Referensi:Shifatu Shalatin Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, Syaikh Abdul Aziz bin Marzuq Ath Tharifi, cetakan Maktabah Darul MinhajAsy Syarh Al Mumthi’ Ala Zaadil Mustaqni, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Asy SyamilahAl Mausu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyyah, Kementrian Agama Kuwait, Asy SyamilahAshlu Shifati Shalatin Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani, Asy Syamilah

Dari artikel 'Tata Cara Takbiratul Ihram dalam Shalat — Muslim.Or.Id'
sumber : https://www.facebook.com/groups/461147960635195/doc/462900683793256/

TULANG SULBI (TULANG EKOR) MANUSIA dan KEBENARAN HADIST NABI SAW


Kristen tdk akan tahu kalaw setelah mati itu akan dibangkitkan nah luuuu pakai apa dibangkitkannya sedangkan tubuh kalian sdh hancur :D
kini ISLAM pun membuktikan secara ILMIAH dengan Penelitian para ahli
TULANG SULBI (TULANG EKOR) MANUSIA dan KEBENARAN HADIST NABI SAW
TULANG SULBI (TULANG EKOR) MANUSIA dan KEBENARAN HADIST NABI SAW

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim … Teman-teman tahu tulang sulbi manusia? Ya, itu tulang yang berada pada setiap manusia. Mau tahu seperti apa? Coba dilihat di bawah ini:

Tulang sulbi atau dengan bahasa Inggrisnya adalah Coccyx ini adalah bagian tulang dari tubuh manusia. Terletak pada bagian terbawah dari tulang belakang.

Tulang sulbi ini adalah tulang yang pertama kali ketika manusia diciptakan oleh Allah. Dari tulang inilah nantinya manusia dibangunkan pada hari akhir. Hebatnya lagi tulang sulbi ini tak akan hancur dimakan tanah.

Tulang sulbi sering disebutkan dalam hadits yaitu, dari Abu Huairah Nabi bersabda, “Sesungguhnya bagian tubuh manusia akan rusak, kecuali “tulang sulbi”, dari tulang ini pertama kali manusia diciptakan, dan dari tulang ini manusia dibangunkan dari kematian di hari akhir” (HR. Bukhari, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah)

Dan ada satu lagi hadits tentang tulang sulbi ini:

Dari Abu Huairah Nabi bersabda, “Ada satu tulang yang tidak akan dimakan tanah. Mereka bertanya,”tulang apa ya Rasul?” Nabi menjawab” Tulang Sulbi”. (HR. Bukhari, Nasa’i, Abu Daud, Ibnu Majah)

Yakin sama hadits yang di atas tadi? Masih ragu? Hmm, Masih belum percaya. Akan ditunjukkan bahwa Allah itu maha benar. Dan Nabi itu tidak keliru dengan apa yang ia ucapkan. Dan membuktikan fakta, bahwa hadits ini benar.

Seorang dokter yang berama Dr. Othman Al-Djilani dan syaikh Abdul Majid melakukan sebuah eksperimen terhadap tulang sulbi ini. Pada bulan Ramadhan 1423 atau sama dengan 2002 di tahun Masehi di Yaman.

Mereka berdua memanggang tulang punggung berikut juga dengan tulang sulbi. Dengan gas selama 10 menit hingga sampai benar-benar terbakar (tulang-tulang berubah menjadi mereha kemudian menghitam).

Kemudian mereka berdua meletakkan potongan-potongan yang telah gosong itu pada kotak steril.

Kemudian kotak steril itu mereka bawa ke labolatorium analisa terkenal di Sanaa, Yaman. Nama labolatorium itu adalah (Al Olaki Labolatory) –> Oke, tak perlu dihapal, tidak ada dalam UN kok. Hehe

Dr. Al Olaki, juga merupakan seorang professor di bidang histologi dan pathologi di Sanaa University, di Yaman. Ia menganalisa hasil potongan-potongan tulang tersebut dan menemukan bahwa sel-sel pada jaringan tulang sulbi (coccyx) dapat bertahan terhadap pembakaran.

Ternyata hanya sel-sel otot, sumsum, dan jaringan lemak saja yang terbakar. Sementara sel-sel tulang sulbi tidak terpengaruh.

Percobaan yang diatas ini membuktikan bahwa, hadits itu benar. Tulang sulbi akan tetap akan. Tak dimakan tanah, tak hancur terbakar, tahan pada kondisi apapun. Luar biasa bukan? Itulah, hebatnya Allah.

Jika kita gali ilmu-ilmu-Nya betapa kecilnya kita ini dihadapan Allah. Dunia saja ibarat butiran-butiran pasir. Bagaimana dengan kita yang lebih kecil daripada bumi? Sungguh Allah itu maha besar maha mengetahui.

1400 tahun yang silam Nabi sudah bersabda tentang tulang sulbi ini. Sudah terbukti hingga sekarang! So, kenapa harus ragu sama Allah? :)

Keep istiqomah wal hamasah. Semoga ilmunya bermanfaat
sumber :https://www.facebook.com/groups/Mokoginta2013partII/doc/466877633395561/

Sahih Bukhari. 62. no. 17.


Glend Highland
inilah istri mudah si Lutfi Hasan Ishag dari pertai PKS (partai korupsi sapi)
si lutfi mengikuti jejak nabi inilah saran nabi buat semua muslimer :
nabi menganjurkan untuk mengawini anak2 gadis perawan yang masih ingusan
sehingga bisa meraba2 mereka dan bermain2 dengan mereka.

Sahih Bukhari. 62. no. 17.

Diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah: Ketika saya menikah, Rasulullah
berkata kepada saya, "Wanita tipe seperti apa yang kamu nikahi?" Saya
menjawab. "Saya telah menikahi seorang ibu muda". Dia (Rasulullah)
berkata, "Kenapa? Apakah kamu tidak menyukai perawan-perawan cilik
sehingga bisa meraba-raba mereka? Jabir juga berkata: Rasullulah
berkata, "Kenapa kamu tidak menikahi seorang gadis belia sehingga kamu
bisa bermain2 dengan dia dan dia bermain2 dengan kamu?"
====================================================

  • Sahih Bukhari. 62. no. 17.
Diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah: Ketika saya menikah, Rasulullah
berkata kepada saya, “Wanita tipe seperti apa yang kamu nikahi?” Saya
menjawab. “Saya telah menikahi seorang ibu muda”. Dia (Rasulullah)
berkata, “Kenapa? Apakah kamu tidak menyukai perawan-perawan cilik
sehingga bisa meraba-raba mereka? Jabir juga berkata: Rasullulah
berkata, “Kenapa kamu tidak menikahi seorang gadis belia sehingga kamu
bisa bermain2 dengan dia dan dia bermain2 dengan kamu?”

Hadits di atas telah diubah-suai menurut selera “mereka”. Adapun hadits yang asli adalah sebagai berikut:

18.50/1955. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar
telah menceritakan kepada kami ‘Abdul Wahhab telah menceritakan kepada
kami ‘Ubaidullah dari Wahab bin Kaisan dari Jabir bin ‘Abdullah
radliallahu ‘anhu berkata: Aku pernah bersama Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam dalam suatu peperangan lalu untaku berjalan lambat hingga aku
kelelahan. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menemuiku. Jabir
berkata: Aku katakan kepada Beliau (setelah bertanya kepadaku): Iya.
Beliau bertanya: Apa sebabnya? Aku katakan: Untaku berjalan sangat
lambat hingga aku kelelahan dan tertinggal. Kemudian Beliau berhenti
turun dan memukul untaku dengan tongkat Beliau lalu berkata:
Kendarailah. Maka aku mengendarainya. Sungguh aku melihat unta itu
mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bertanya
kepadaku: Apakah kamu sudah menikah? Aku jawab: Sudah. Beliau bertanya
lagi: Dengan seorang gadis atau janda? Aku jawab: Janda. Beliau berkata:
Mengapa tidak dengan seorang gadis sehingga kamu dapat bersenda gurau
dengannya dan dia bisa bersenda gurau denganmu. Aku katakan:
Sesungguhnya aku punya saudara-saudara perempuan. Aku ingin jika aku
menikahi seorang wanita dia adalah orang yang akan tetap dapat
menyatukan saudara-saudara perempuanku itu, menyisir dan membimbing
mereka. Beliau berkata: Sungguh kamu sudah terlambat maka jika kamu bisa
mendahului maka kamu akan menjadi orang yang hebat. Kemudian Beliau
berkata: Apakah kamu akan menjual untamu? Aku jawab: Ya. Maka Beliau
membeli untaku dengan satu ‘uqiyah, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam tiba sebelum aku tiba, aku tiba setelah tengah hari. Lalu kami
datang ke masjid dan aku dapati Beliau di pintu masjid, lalu Beliau
berkata: Baru sekarang kamu tiba? Aku jawab: Ya. Maka beliau berkata:
Biarkanlah untamu itu. Maka Beliau masuk ke dalam masjid lalu shalat dua
raka’at, dan akupun masuk ke masjid lalu shalat. Kemudian Beliau
memerintahkan Bilal untuk menimbang baginya satu ‘uqiyah. Lalu Bilal
menimbang satu ‘uqiyah untukku dengan timbangan yang akurat. Kemudian
aku pergi hingga berpaling meninggalkan Beliau. Kemudian Beliau berkata:
Panggilah Jabir untuk menemuiku. Aku katakan: Sekarang Beliau
mengembalikan unta itu kepadaku padahal tidak ada yang lebih aku benci
kecuali unta itu. Beliau berkata: Ambillah untamu dan harga jualnya
tetap buatmu.
sumber : https://www.facebook.com/groups/461147960635195/doc/462867147129943/

Siapa kah si ANTICHRIST yang sebenarnya..???


Siapa kah si ANTICHRIST yang sebenarnya..???

Assalamu’alaikum wr. wb

Perhatikan !!!

“MATIUS 7:15—-Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba , tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas“.

(menurut konsep kristen “domba adalah umat kristen itu sendiri yang menyembah kepada Gembalanya” sedangkan “Gembala adalah Yesus yang dipercayai sebagai tuhan juru slamat mereka”

pertanyaan :
Siapakah yang datang kepada manusia dengan menyamar seperti domba?
apakah Muhammad SAW atau Paulus..???

Jelas bukan Nabi Muhammad SAW, sebab Nabi Muhammad tidak pernah menyamar seperti domba atau menuhankan Yesus.

Nah, ayat diatas sebenarnya di tunjukan kepada siapa..??
mari kita bahas secara rinci….

ANTIKRISTUS BERLAMBANG BILANGAN 666

Wahyu 13: 16-18
13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, 13:17 dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. 13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

Orang kristen seringkali menuduh seseorang sebagai ANTIKRISTUS tanpa dasar yang kuat dengan argumentasi yang (maaf) dangkal! Tokoh tokoh yang pernah dicap sebagai anti kristus ini dimulai dari kaisar Nero, Hitler, sampe Muhammad dll, terakhir adalah Saddam Husein dan Mungkin Osama bin Ladeen

Tapi betulkah demikian ? mari kita kupas berdasar bibel sendiri.

Mari kita awali dulu apa makna ANTIKRISTUS dari segi bahasanya

Jika kita melihat dalam bahasa Yunani , kata “ANTIKRISTOS” === ANTI artinya adalah “MELAWAN” atau “PENGGANTI” ,atau “MENGAMBIL TEMPAT ORANG LAIN”atau “NEMESIS”. Kristos berarti Kristus. Jadi antikristus berarti MELAWAN, MENGGANTI atau MENGAMBIL TEMPAT KRISTUS (sumber wikipedia.com)

Dan dalam bahasa LATIN kata ini BISA DITERJEMAHKAN menjadi “VICAR”. sekali lagi “VICAR” dan SEKALI LAGI “V I C A R”

PERHATIKANLAH KATA INI

“VICAR”

Jadi sebenarnya ANTIKRISTUS adalah identik dengan VICAR – KRISTUS atau dalam bahasa Inggris adalah “VICAR OF CHRIST” Sengaja kami cari padanannya dalam bahasa yunani dan LATIN karena kami mendapatkan petunjuk awal yang menarik yaitu kata “VICAR” dan kami tidak ingin sembarangan menuduh seseorang sebagai ANTIKRISTUS KALAU TOH KAMI TERPAKSA MENUNJUK SESEORANG SEBAGAI ANTIKRISTUS , MAKA DASARNYA ADALAH BIBEL…perhatikan sekali lagi kata “VICAR” INILAH KATA , KUNCINYA.”VICAR”

Keberadaan ANTIKRISTUS didasarkan pada ayat ayat berikut :



* 1 Yohanes 2:18-19

2:18 Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, SEORANG “ANTIKRISTUS” akan datang, sekarang telah bangkit BANYAK “ANTIKRISTUS”. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.

KJV PERHATIKAN KALIMAT “SEORANG ANTIKRISTUS” (yang) AKAN DATANG dan “BANYAK ANTIKRISTUS” (yang telah bangkit) kita cari “SEORANG ANTIKRISTUS” yang AKAN DATANG (sesudah jaman Yohanes)

2:19 Memang “MEREKA BERASAL DARI ANTARA KITA”, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.

KJV, kami ulangi KESIMPULAN kami bahwa ANTIKRISTUS berasal dari “ORANG KRISTEN” sendiri ,bacalah sekali lagi 1 YOH 2:19 . Jadi kalau ada orang non kristen dituduh ANTIKRISTUS itu jelas tuduhan yang ngawur dan mengada ada. Walaupun dikemas dengan argumentasi yang bagaimanapun.

Lalu siapa dia? WHO IS HE ?

Sayangnya Bibel tidak menunjuk orang dengan jelas, tegas dan lugas untuk persoalan yang satu dan maha penting ini, semua yang kami baca pada periskop ANTIKRSISTUS hanya merupakan PETUNJUK AWAL atau berbentuk KRITERION atau gambaran INILAH YANG MENYEBABKAN BEGITU MUDAHNYA SETIAP ORANG DICAP SEBAGAI ANTIKRISTUS.

Daniel mengatakan bahwa antikristus akan memerintah sebagai seorang “RAJA”. ( Daniel 9:27, Daniel 11:31 dan Daniel 12:11 ).

Yohanes menyebut ANTIKRISTUS sebagai “binatang”. ( Wahyu 13:1)

“Yang penting di sini ialah “HIKMAT: BARANGSIAPA BIJAKSANA”, BAIKLAH IA MENGHITUNG bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah “BILANGAN SEORANG MANUSIA”, dan bilangannya ialah “ENAM RATUS ENAM PULUH ENAM.” [Wahyu 13:18]



Dari pernyataan Daniel dan Yohanes ini tampak ada pencerahan karena sang ANTIKRISTUS ini mempunyai ciri ciri yang jelas dengan dipakainya bahasa matematis bahasa ilmu pasti bahwa dia berlambang 666

kini kita maju selangkah lagi : ANTIKRISTUS ADALAH ORANG KRISTEN DENGAN ATRIBUT BILANGAN 666, DAN MEMERINTAH SEBAGAI SEORANG “RAJA”

Siapa yang memenuhi persyaratan ini ? sebelumnya mohon maaf bagi pembaca kristen , kami hanya sekedar berusaha membuka misteri terbesar bagi agama kristen DAN agar anda TIDAK SEMBARANGAN MENUDUH ATAU tepatnya MEMFITNAH sembarang orang sebagai ANTIKRISTUS.

Siapa ANTIKRISTUS itu ? inilah dia !!!!!!!

SESEORANG KRISTEN YANG MEMERINTAH SEBAGAI RAJA DENGAN ATRIBUT BILANGAN 666 MEMANG ADA “SEORANG” SAJA YANG MEMENUHI SEMUA KRITERIA TERSEBUT , TIDAK 2 , TIDAK 3 DAN TIDAK PULA SELEBIHNYA .HANYA 1 ORANG SAJA TIDAK ADA LAINNYA.

TEPAT kata kata YoHANES “SEORANG ANTIKRISTUS (yang) AKAN DATANG”

kami menemukan TIDAK HANYA 1 BUKTI yang menguatkan pendapat saya tetapi 3 BUKTI , Yaa 3 BUKTI yang MELEKAT PADA SATU ORANG KRISTEN YANG MEMERINTAH SEBAGAI RAJA ….

Sehingga memberanikan diri kami untuk mempostingkannya di sini, yang kebetulan sekali sedang ramai ramainya ADA perdebatan yang sudah berlangsung lama sehingga menggugah kami untuk menulis apa yang saya ketahui Langsung kami tunjukkan saja personalnya …

sang ANTIKRISTUS itu adalah PAUS

sang ANTIKRISTUS itu adalah PAUS

SANG ANTIKRISTUS itu ADALAH PAUS

3 kalimat sengaja kami tuliskan karena pada diri PAUS ini saya temukan 3 ATRIBUT ANTIKRISTUS…. – BUKTI ATRIBUT RAJA -

Siapapun pasti tahu kalau ini adalah Kepausan (Vatikan .) dalam berbagai hal merupakan satu kuasa yang paling berpengaruh di dunia ini.

“DIA MEMERINTAH SEBAGAI SEORANG RAJA” ( Daniel 9:27, Daniel 11:31 dan Daniel 12:11 ).

1. SETIAP RAJA PASTI MEMPUNYAI ATRIBUT KEBESARAN BERUPA MAHKOTA

2. SETIAP RAJA PASTI MEMPUNYAI ATRIBUT KEBESARAN BERUPA METERAI

3. SETIAP RAJA PASTI MEMPUNYAI ATRIBUT GELAR KEBESARAN

ATRIBUT ATRIBUT ini mari kita TELITI SATU PERSATU :

1. MAHKOTA KEBESARAN PAUS

Mahkota Paus berbentuk mahkota bertingkat 3 (TIARA) yang melambangkan kuasa melambangkan kuasa atas 3 tingkatan yaitu di langit, di bumi dan di bagian bawah bumi. Mahkota ini dikenakan Paus untuk acara kebesaran (seremonial head-dress ). Meskipun setelah Paus Paul VI tidak dipakai lagi, namun mahkota ini tetap ada dan bebas untuk dipakai Paus-Paus yang akan datang.

Dan pada Mahkota ini terdapat tulisan gelar yang tertulis di mahkota tersebut adalah : VICARIUS FILII DEI yang artinya VICAR OF THE SON OF GOD atau “VICAR OF CHRIST” (ONE WHO TAKE THE PLACE OF CHRIST), yaitu PENGGANTI dari KRISTUS – BACALAH Our Sunday Visitors, Catholic Encyclopedia.

Cobalah anda baca lagi terjemahan ANTIKRISTUS DALAM BAHASA LATIN yang telah kami tulis di atas, anda akan menemukan KATA KUNCI “VICAR” kalimat lengkapnya VICAR OF CHRIST.. hasilnya tepat 100% MENUNJUKKAN saya menunjuk dengan benar. PAUS = ANTIKRISTUS

Supaya anda lebih yakin mari kita HITUNG LAMBANG BILANGANNYA.

Tidak seperti bahasa-bahasa lainnya, huruf-huruf Romawi mengandung juga

unsur angka :

D = 500,

C = 100,

L = 50,

X = 10,

V = U = 5, (huruf U dan V ditulis sama yaitu V)

I = 1

di luar huruf huruf itu tidak ada makna angkanya

Sekarang mari kita masukkan MAKNA ANGKA yang ada pada TIARA tersebut

VICARIUS FILII DEI

V = 5

I = 1

C = 100

A = 0 ( HURUF A tidak ada makna angkanya / = 0 )

R = 0 ( HURUF R tidak ada makna angkanya / = 0 )

I = 1

U = V = 5

S = 0

————–JUMLAH = 112

F = 0

I = 1

L = 50

I = 1

I = 1

————–JUMLAH = 53

D = 500

E = 0

I = 1

————–JUMLAH = 501

JUMLAH TOTAL = 666 (enam ratus enam puluh enam)

Sungguh tepat sekali hasilnya adalah 666 lambang bilangan ANTIKRISTUS ada pada “MAHKOTA” Paus , Anda akui atau tidak inilah FAKTA YANG ADA bahwa PAUS = ANTIKRISTUS tapi kalau kurang yakin masih ada 2 bukti lagi yang ada, inilah dia…

2. CINCIN MATERAI PAUS

PAUS memiliki meterai yang berupa sebuah cincin dan PADA CINCIN tersebut tertera gelar yang tertulis DUX CLERI

Sekarang mari kita masukkan MAKNA ANGKA yang ada pada CINCIN tersebut

D = 500

U = V = 5

X = 10

—————JUMLAH = 515

C = 100

L = 50

E = 0

R = 0

I = 1

—————JUMLAH = 151

JUMLAH TOTAL = 666 (enam ratus enam puluh enam)

SEKALI LAGI KITA MENEMUKAN ANGKA 666 , SEMAKIN KUATLAH BUKTI YANG MENUNJUKKAN BAHWA PAUS ADALAH SANG ANTIKRISTUS…. tetapi masih ada 1 bukti lagi yang tersisa yang akan MEMASTIKAN bahwa PAUS = ANTIKRISTUS

3. GELAR KEPAUSAN

GELAR lain yang dimiliki PAUS dan tidak akan pernah dimiliki oleh orang lain adalah DIC LUX mari untuk yang terakhir kalinya kita masukkan MAKNA ANGKA yang ada

pada GELAR PAUS tersebut

D = 500

I = 1

C = 100

—————-JUMLAH = 601

L = 50

U = 5

X = 10

—————-JUMLAH = 65

JUMLAH TOTAL = 666 (enam ratus enam puluh enam)

SEKALI LAGI KITA MENEMUKAN ANGKA 666 , APALAGI YANG DAPAT ANDA KATAKAN?

3 BUKTI ANTIKRISTUS TELAH TERUNGKAP MELEKAT TEPAT PADA SOSOK PAUS … SESUAI DENGAN PENGLIHATAN DANIEL DAN YOHANES…..

WAHAI ORANG KRISTEN TEPAT SEKALI SABDA ISA KEPADA ANDA SEMUA

“MENGAPAKAH ENGKAU MELIHAT SELUMBAR DI MATA SAUDARAMU SEDANGKAN BALOK DI DALAM MATAMU TIDAK ENGKAU KETAHUI?” (MAT 7:3)

KESIMPULAN :

PAUS = ANTIKRISTUS

PENGIKUT PAUS = PENGIKUT ANTIKRISTUS

DOGMA PAUS = DOGMA ANTIKRISTUS

TRINITAS = DOGMA ANTIKRISTUS

Lalu orang kristen pasti akan balik bertanya hey kawan , anda pasti ngawur… kami orang kristen ini percaya 1000% bahwa YESUS adalah TUHAN bagaimana bisa PAUS PEMIMPIN ORANG KRISTEN KOK MALAH JADI ANTIKRISTUS??? MUSUHNYA YESUS ???

kami hanya bisa menjawab bacalah injil anda kembali bagaimana dan siapa orang yang dekat kerajaan Allah??? Anda tentu sudah tahu injil bukan?? tetapi kalau lupa dimana ayatnya , perkenankan dengan segala kerendahan hati bukannya bermaksud menggurui orang kristen yang setiap hari bergumul dengan injil, cobalah baca di

Markus 12:28 – 29 “jawab YESUS HUKUM YANG TERUTAMA , DENGARLAH hai orang israel, Tuhan Allah kita ,TUHAN ITU ESA”.

“TUHAN ITU ESA TITIK. KEESAAN TUHAN ALLAH inilah yang diplintir oleh “ELITE” anda dan direkayasa jadi samar samar, para pendeta kalian lebih suka menyembunyikan ayat ini dan semacamnya yang banyak bertebaran di BIBEL atau memelintir dan merekayasa menjadi trinitas daripada menjelaskan apa adanya tentang “HUKUM YANG TERUTAMA” ini saya ulangi HUKUM YANG TERUTAMA ini… bacalah terus kelanjutannya ambillah Bibel anda sendiri dan baca hingga sampai pada kesimpulan pada

MARKUS 12:34 , Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu dan ia berkata kepadanya “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah”

Yohanes 17:3 “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah engkau UTUS”.

Risalah KEESAAN TUHAN atau Monotheis inilah yang diajarkan secara terus menerus dari semua Nabi Israel pra Yesus, hingga pasca Yesus dan berestafet hingga Muhammad tidak ada yang berubah , Nah…. kalau kristen mengingkari KEESAAN TUHAN ini dengan MENGANGGAP bahwa Yesus itu juga Tuhan Allah itu sendiri, ya silakan , Yesus sudah memperingatkan TUHAN itu ESA Kalau anda orang kristen percaya bahwa hanya dengan beriman dalam ketuhanan Yesus ,semua dosa anda telah tertebus, lalu akan terjamin masuk sorga ya itu terserah anda…artinya anda memang betul betul pengikut ANTIKRISTUS.

Yesus tidak mendakwahkan Kristen DAN TIDAK MENGENAL KRISTEN. Menurut Perjanjian Baru (Kisah Para Rasul 11:26), kata-kata “Kristen” digunakan untuk pertama kalinya di Antiokiah pada tahun 50 Masehi, sekitar 20 tahun sesudah kematian Yesus)

Maka apakah mereka mencari System hidup yang lain dari System Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi ( Termasuk yesus), baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.

Perlu kami jelaskan, Persolannya bukan prostes atau khatol, tapi adanya Tulisan Kristen yang menentang Tekhnologi bio chip dengan menggunakan Wahyu 13:18 dan merujuk angka 666 yang sesungguhnya sudah tergenapi di petinggi Kristen sendiri.

WAHAI SAUDARA-SAUDARAKU KRISTEN, SEMUA INI BUKAN KATA-KATA KAMI, MELAINKAN INILAH YANG TERTULIS DI KITAB KALIAN YANG HARUS DI BUKTIKAN, BUKALAH MATA KALIAN, JANGAN ASAL TERIMA DAN TELAN BULAT-BULAT DOGMA GEREJA…. LIHATLAH MANA AGAMA YANG BENAR…

pasti dari kalangan kristen akan bertanya, apakah islam juga melakukan hukum taurat…??

jawabanya adalah YA..!! sebab dengan melakukan kehendak Allah, kita akan beroleh hidup yang kekal… sama halnya dengan sabda Yesus dalam Matius 7 : 21 “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.”

10 HUKUM TAURAT :

1. Jangan ada padamu Elohim lain dihadapan-Ku,

2. Jangan membuat bagimu patung dan jangan sujud

menyembah serta beribadah padanya

3. Jgn menyebut nama Yahweh,Elohimmu dgn sembarangan,

4. Ingatlah hari Shabbat

utk mengkuduskannya,

5. Hormati ayah dan ibumu,

6. Jangan membunuh,

7. Jangan berjinah,

8. Jangan mencuri,

9. Jgn mengucapkan saksi dusta,

10. Jgn mengingini kepunyaan sesamamu.

- – - – - - – - – - – - - – - – - – - – - – - – - - – - – - – - – - – - – - - – - – - - -

BUKTI HUKUM TAURAT DALAM AL QUR’AN :

a. Jangan ada padamu Tuhan lain di hadirat-Ku

1.Tiada Tuhan selain AllahQs. Al-hasyr 23. Dialah Allah Yang Tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.



b.Jangan membuat patung ukiran dan jangan pula menyembah patung karena Aku Tuhan Allahmu

2.jangan menyembah berhalaQs.Al-Baqarah 22. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah[30], padahal kamu mengetahui.[30]. Ialah segala sesuatu yang disembah di samping menyembah Allah seperti berhala-berhala, dewa-dewa, dan sebagainya.



c. Jangan kamu menyebut Tuhan Allahmu dengan sia-sia

3.Mempersekutukan Tuhan (syirik)Qs. An-nisaa 116. Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.



d. Ingatlah kamu akan hari sabat (sabtu), supaya kamu sucikan Dia

4.kuduskan hari sabatQs. Al Jumu’ah 9. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475]. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui[[1475]. Maksudnya: apabila imam telah naik mimbar dan muazzin telah azan di hari Jum’at, maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalakan semua pekerjaannya.

Dalam Islam hari sabat (hari ketujuh) adalah jatuh pada hari Jum’at atau sering disebut di amerika dengan unkapan GIF= The Great day Is Friday, karena memang jum’at hari agung.



e. Berilah hormat kepada bapak ibumu

5.hormati orang tua muQs. Al-Israa’ 23. Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia[850].[850]. Mengucapkan kata ah kepada orang tua tidak dlbolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.



f. Jangan membunuh sesama manusia

6.jangan membunuh 29. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu[287]; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.[287]. Larangan membunuh diri sendiri mencakup juga larangan membunuh orang lain, sebab membunuh orang lain berarti membunuh diri sendiri, karena umat merupakan suatu kesatuan.



g. Jangan berzina

7.jangan berzinahQs. An Nuur 3. Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mukmin[1028].[1028]. Maksud ayat ini ialah: tidak pantas orang yang beriman kawin dengan yang berzina, demikian pula sebaliknya.



h. Jangan mencuri

8.jangan Mencuri Qs. Al-Maa’idah 38. Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana



i. Jangan menjadi saksi palsu

9.Sumpah PalsuQs. At Taubah 42. Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka. Mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah: “Jikalau kami sanggup tentulah kami berangkat bersama-samamu.” Mereka membinasakan diri mereka sendiri[644] dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta.[644]. Maksudnya mereka akan binasa disebabkan sumpah mereka yang palsu



j. Jangan berkeinginan memiliki hak orang lain

10.jangan menginginkan yang bukan milik atau hak kita. (Harta warisan dan harta anak yatim) Qs. Al-Baqarah 180. Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak,berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma’ruf[112], (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.[112]. Ma’ruf ialah adil dan baik. Wasiat itu tidak melebihi sepertiga dari seluruh harta orang yang akan meninggal itu. Ayat ini dinasakhkan dengan ayat mewaris.

Qs. An Nisaa’ 2. Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah baligh) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar.

- – - – - – - – - - – - – - – - – - – - — – - – - — - – - — – - – - – – - – - - – - – - –

Bukankah sesui dengan pernyataan YESUS akan ini…..



Matius 5:17. “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan HUKUM TAURAT atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun TIDAK AKAN DITIADAKAN DARI HUKUM TAURAT, sebelum semuanya terjadi.

Lukas 16:17 Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari HUKUM TAURAT batal.

- – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – — – - — – - — -

Dan hebatnya PAULUS yg MEMBATALKAN HUKUM TAURAT sebagaimana :

Roma 3:20—-Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.

Roma 4:15—-Karena hukum Taurat membangkitkan murka, tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada juga pelanggaran.

Roma 5:20—-Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah.

Galatia 2:16—-Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: “tidak ada seorangpun yang dibenarkan” oleh karena melakukan hukum Taurat.

Galatia 3:10-11—–Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat.”

(11) Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: “Orang yang benar akan hidup oleh iman.”

Dan ini yg PALING PARAH :

Roma 7:6——Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat, sebab kita telah mati bagi dia, yang mengurung kita, sehingga kita sekarang melayani dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf hukum Taurat.



Perhatikan kata2 : “Tetapi sekarang kita telah dibebaskan dari hukum Taurat“

—————————————————————-

Ogut ulang kembali , WAHAI SAUDARA-SAUDARAKU KRISTEN, SEMUA INI BUKAN KATA-KATA OGUT, MELAINKAN INILAH YANG TERTULIS DI KITAB KALIAN YANG HARUS DI BUKTIKAN, BUKALAH MATA KALIAN, JANGAN ASAL TERIMA DAN TELAN BULAT-BULAT DOGMA GEREJA…. LIHATLAH MANA AGAMA YANG BENAR…

INGATLAH….!!! sebab dengan melakukan kehendak Allah, kita akan beroleh hidup yang kekal… sama halnya dengan sabda Yesus dalam Matius 7 : 21 “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.”

DAN SEKARANG HANYA ISLAM YANG MELAKUKAN HUKUM TAURAT

hakhakhak...

sumber : https://www.facebook.com/groups/461147960635195/doc/462872567129401/

Shalat-Shalat Sunnat Yang Ditunaikan Sehari-Hari

Syaikh Khalid al Husainan
[a]. Shalat-Shalat Sunnat Rowatib

Sabda Rosulullah صلی الله عليه وسلم

مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلَّيِ ِللهِ تَعَالَى كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ  رَكْعَةً تَطَوُّعاً غَيْرَ فَرِيْضَةٍ إِلاَّ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتاً فِي الجَنَّةِ أَوْ بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي الجَنَّةِ

“Artinya : Tidaklah seorang muslim mengerjakan shalat karena Allah setiap hari 12 rakaat shalat sunnah karena Allah, kecuali Allah akan  membangunkan sebuah rumah baginya di Surga atau dibangunkan baginya sebuah rumah di Surga” [HR. Muslim no. 728]

Rinciannya sebagai berikut:

Sholat empat rakaat sebelum shalat dzuhur dan dua rakaat setelahnya, dua rakaat setelah shalat maghrib, dua rakaat setelah shalat isya dan dua rakaat sebelum shalat subuh.

Wahai saudaraku tercinta…“Tidakkah engkau mempunyai rasa rindu untuk dibangunkan rumah di Surga?!!”

Peliharalah nasehat yang datang dari Rasul صلی الله عليه وسلم dengan tetap mengerjakan shalat sunnah sebanyak 12 rakaat.

[b]. Shalat Dhuha

Shalat ini sebanding dengan 360 shadaqah. Hal ini bisa terwujud karena di dalam tubuh manusia ada 360 sendi (persendian)[1] setiap sendi tersebut membutuhkan shadaqah setiap harinya[2]. Shadaqah yang diperuntukkan pada persendian  sebagai perwujudan rasa syukur atas nikmat, untuk mencukupi semuanya maka dua rokaat dari shalat dhuha dapat sebagai sarananya.

Faedahnya
Sebagaimana terdapat dalam shohih Muslim bahwa Rosul صلی الله عليه وسلم bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ : فَكُلُّ تَسْبِيْحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيْدَةٍ صَدَقَةٌ وَ كُلًّ تَهْلِيْلَةٍ صَدَقَةٌ ، وَ كُلًّ تَكْبِيْرَةٍ ، وَ أَمْرٌ بِالمَعْرُوْفِ صَدَقَةٌ ، وَ نَهْيٌ عَنِ المُُنْكَرِ صَدَقَةٌ ، وَيُجْزِىءُ ، مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى

“Artinya : Pada setiap pagi, pada tiap-tiapp ruas persendian [3] di antara kalian memiliki hak, yaitu  shadaqoh. Setiap tasbih (subhanallah) adalah shadaqoh, setiap tahmid adalah shadaqoh, setiap tahlil adalah shdaqoh, setiap takbir adalah shadaqoh, amar ma’ruf termasuk shadaqoh, mencegah dari kemungkaran termasuk shadaqoh, maka yang mencukupi demikian itu adalah shalat dhuha dua rokaat.” [HR. Muslim dalam kitab Shalat al-Mufasirin wa Qashriha, bab Istihbab Shalat adh-Dhuha  no. 720. Pent]

سُلاَمَى = المَفْصِلُ , yaitu ruas persendian/sendi

Dan  penjelasan yang lain ada pada  hadits dari Abu HurairAh رضي الله عنه, bahwasanya ia berkata :

أَوْصَانِيْ خَلِيْلِيْ  بِثَلاَثٍ : بِصِيَامِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَ رَكْعَتَيِ الضُّحَى ، وَ أَنْ أُوْتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ

“Artinya : Aku telah diberikan nasehat oleh kekasihku (Rasulullah صلی الله عليه وسلم)  dengan tiga hal, yaitu berpuasa tiga hari (13-15), pada setiap bulan (Hijriyyah), dua rakaat shalat Dhuha, dan shalat witir sebelum aku hendak tidur. [HR. Bukhari, Kitab Ash-Shaum, bab: Puasa al-Biedh tanggal 13,14, dan 15 tiap bulan no. 1981; dan Muslim dalam kitab Shalatu Musafirin, bab: Dianjurkannya shalat Dhuha, no: 721. Pent]

Waktunya sholat dhuha mulai terbitnya matahari dari ¼ jam setelah terbitnya matahari sampai kurang ¼ sebelum shalat zhuhur.

Waktu yang paling utama untuk menunaikannya adalah ketika terik matahari mulai makin  menyengat.[4]

Jumlah raka’atnya paling sedikit dua rakaat. Sedangkan jumlah maksimalnya 12 rakaat dan ada pendapat lain bahwa jumlah maksimal raka’at dhuha tidak ada batasannya.

[c]. Shalat Sunnat Sebelum Shalat Ashar

Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

رَحِمَ اللهُ امْرَأً صَلَّى قَبْلَ العَصْرِ أَرْبَعاً

“Artinya : Semoga Allah memberi rahmat kepada seseorang yang shalat sunnah sebelum Ashar empat raka’at” [HR. Ahmad 2/117, Abu Dawud dalam kitab At-Tathawwu’ bab Shalat sebelum Ashar no. 1270, Tirmidzi dalam kitab As-Shalah bab Riwayat tentang Empat Raka’at  Sebelum Ashar, no. 430. Pent]

[d]. Shalat Sunnat Sebelum Shalat Maghrib

Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda :

صَلُّوا قَبْلَ صَلاَةِ المَغْرِبِ ، قَالَ فِي الثَّالِثَةِ : لِمَنْ شَاءَ

"Artinya : Shalatlah sebelum shalat Maghrib”. Pada ucapan  yang ketiga beliau صلی الله عليه وسلم menambahkan: “Bagi siapa yang mau.” [HR. Bukhary no.1183 dan no. 7368. Pent]

[e]. Shalat Sunnat Isya’

Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda :

بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلاَةٌ ، بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلاَةٌ ، ثُمَّ قَالَ فِي الثَّالِثَةِ : لِمَنْ شَاءَ

”Artinya : Di antara dua adzan ada shalat, diantara dua adzan ada shalat.” Pada ucapan ketiga, beliau bersabda: “Bagi siapa yang mau.” [HR. Bukhary Kitab  Adzan bab Diantara dua adzan ada shalat no. 624, 627 dan Muslim  kitab Shalatu Musafirin, bab  , bab: Diantara dua adzan ada shalat  no. 838]

Imam Nawawy berkata: “Yang dimaksud dengan dua adzan adalah adzan dan iqamah”

[Disalin dari kitab Aktsaru Min Alfi Sunnatin Fil Yaum Wal Lailah, edisi Indonesia Lebih Dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Penulis Khalid Al-Husainan, Penerjemah Zaki Rachmawan]
_________
Foote Note
[1]. Lihat Shahih Muslim no. 1007 dalam kitab az-Zakat bab: Bayaanu anna Ismash Shadaqah Yaqa'u Ala Kulli Nau'in Minal Ma'ruuf.
[2]. Berdasarkan hadits Buraidah رضي الله عنه yang menyebutkan bahwa Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda: “Manusia memiliki tiga ratus enam puluh sendi dalam tubuhnya. Hendaknya ia bersedekah untuk semua sendi tersebut.” Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam kitab Al Adab bab Imathatuk Adza ‘Anith- Thariq no. 5242 dan Ahmad 5/354 dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud 3/984, Irwa’ul Ghalil 2/213.
[3]. سُلاَمَى : aslinya tulang jari jemari dan telapak tangan kemudian di pergunakan buat seluruh tulang-tulang badan dan persendiannya, lihat syarah An-Nawawi atas Shahih Muslim 5/272.
[4].   Berdasarkan hadits Rasulullah صلی الله عليه وسلم: “Shalat orang-orang yang khusyu’ beribadah adalah ketika anak-anak unta (fishal) kepanasan” Riwayat Muslim dalam kitab Shalat Mufasirin, bab Shalat Al-Awwabin hina Tarmidhul Fishal no. 748.     
sumber : https://www.facebook.com/groups/461147960635195/doc/462879540462037/